Raja Ampat, Suara Indonesia-News.Com – Merasa Komisi Pemilihan Umum (KPU) Raja Ampat telah melakukan kesalahan dengan ditemukannya 1.400 pemilih siluman, Sedikitnya Puluhan warga Kabupaten Raja Ampat, khususnya warga Kota Waisai mendatangi Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Raja Ampat, Senin (14/12/2015).
Mereka datang sekitar pukul 11.30 Wit, Kedatangan puluhan warga untuk mendesak Ketua KPU mundur dari jabatannya sebagai Ketua KPU dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Kabupaten Raja Ampat.
Kordinator aksi, Sulaiman Dimara mengatakan, kedatangan mereka di Kantor KPU untuk meminta Ketua KPU Raja Ampat mengundurkan diri dari jabatannya.
”Kehadiran kami hari ini bagian dari masyarakat untuk meminta Ketua KPU Raja Ampat mengundurkan diri dari jabatannya,” kata Sulaiman Dimara saat berorasi.
Ia juga menyampaikan dalam orasinya, KPU merupakan salah satu lembaga nasional yang mana pemangku tertinggi setara dengan kepala-kepala daerah.
”Jadi kami harap agar Ketua KPU jangan memasukan data fiktif, artinya seorang Ketua KPU harus independen dan profesional,” ujar Sulaiman sembari menegaskan.
Kami meminta, teriak Mambrasar, Ketua KPU mengundurkan diri dari jabannya.
Massa meminta, agar panwaslu melalui penegak hukum terpadu (Gakumdu) untuk menindaklanjuti hasil temuan tersebut, ujar sulaiman dengan nada lantang.
“Jika perlu pemilukada di raja ampat di tunda,”ujarnya singkat.
Pantauan Suara Indonesia di lapangan, hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari Ketua KPU Kabupaten Raja Ampat, Jamalia Tafalas, sementara massa masih terus berorasi di depan Kantor KPU setempat.(Zainal).













