SAMPANG, Senin (3/2) suaraindonesia-news.com – Satu ruang kelas dan ruang kepala serta guru di SDN Buker 4 Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang, rusak berat dan hancur. Terpaksa, ruang kelas dan guru tersebut menempati gedung perpustakaan yang dibagi dua antara ruang kelas dan guru.
Ironisnya, ruang kelas yang dipindah ke gedung perpustakaan itu siswa belajar tidak menggunakan meja dan kursi. Tapi duduk melantai dibawah tanpa alas. Sebab, ruangan perpustakaan yang dibagi dua dengan ruang guru tersebut tidak cukup untuk di isi meja dan kursi.
“Ruang kelas yang rusak berat dan hancur itu, ruang kelas 3. Kebetulan juga, disebelahnya ruang kepala sekolah dan guru juga rusak berat, sehingga sama-sama menempati gedung perpustakaan,” terang Kepala sekolah SDN Buker 4, Erman Farid.
Dikatakan, ruang kelas 3 dan ruang kepala sekolah serta guru itu sudah 2 tahun tidak ditempati dan pindah ke gedung perpustakaan. Menurutnya, ia miris dan kasihan melihat siswa kelas 3 belajar tidak menggunakan meja dan kursi. Tapi duduk melantai dibawah.
“Saya sudah melaporkan lewat dapodik kerusakan ruang kelas 3 dan ruang kepala sekolah serta guru tersebut setiap tahun. Tapi, sampai saat ini tidak ada realisasi dari Dinas Pendidikan Sampang,” pungkasnya.
Ia berharap, ada bantuan rehab atau RKB dari Disdik Sampang. Karena sudah cukup lama siswa kelas 3 belajar dengan melantai dibawah. Jelas itu akan mempengaruhi kegiatan belajar mengajar siswa.
“SDN Buker 4 juga tidak ada pagar sekolahnya. Sehingga, selama ini sangat terbuka dan tidak baik untuk keamanan sekolah,” ungkapnya.