JAKARTA, Sabtu (15/01/2022) suaraindonesia-news.com – Kemelut pemberitaan gara gara wasit Bilyard dijewer Gubernur, menghabiskan enerji dan menyita perhatian publik ditengah upaya Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) ditarget Juara umum dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024. Selain merugikan masyarakat Sumatera Utara, agenda besar itu, bakal jadi batu sandungan kedepan.
“Daerah lain, siap ambil ancang ancang dan agenda besar nasional itu, akan lolos pada daerah lain. Sementara Sumut terlena akibat kasus jewer kuping wasit,” kata mantan Inspektur Wilayah Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM RI, Samuel Purba SH, MH pada wartawan di Jakarta Sabtu (15/01/2022) petang.
Kemelut tersebut, kata mantan kalapas klas I Tanjung Gusta Medan ini, tak menguntungkan masyarakat Sumatera Utara dan yang ada rugi besar karena dapat menghambat kinerja program pemerintah. Sementara Pemprov Sumut dihadapkan agenda besar seperti PON mempertaruhkan gengsi daerah.
“Kok mau kita digiring oleh segelintir oknum tertentu yang mencoba mengacak acak dan menarik kedalam arus perselisihan kecil yang sengaja digeser untuk di sulut. Padahal jeweran itu bagian dari kasih sayang antara anak dan bapak,” ungkap mantan Ka.Kanwil Kementerian Hukum dan Ham Maluku Utara ini.
Dia meminta agar pemerintah untuk lebih fokus membangun negeri karena daerah lain terus berpacu melawan waktu membangun daerah masing masing di bidang olahraga.
“PON bagian terpenting, program pemerintah untuk mencetak olahragawan terampil. Kita jangan sia siakan kesempatan hanya karena urus Wasit di jewer. Jeweran itu tanda sayang pak gubernur, masa begitu saja kita melupakan agenda nasional,” tegasnya.
Ditambahkan, kemelut masalah wasit harus segera diakhiri, agar tercipta iklim kondusif dan berlomba membangun negeri.
“Tak jamannya lagi anak Medan di adu domba, Itu politik company Belanda. Anak Medan dikenal Patriotisme, berdamailah secara adat, kita kan sama sama anak Medan, bagaimana caranya orang Sumut sejahtera dengan Sumber Daya Manusia (SDM) hebat,” pungkasnya.
Reporter : Iran G Hasibuan
Editor : Redaksi
Publisher : Syaiful













