Reporter: T2g/Aro
Gunungsitoli, 25/7/2016 (Suaraindonesia-news.com) – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gunungsitoli, Pulau Nias Sumatera Utara Kekurangan Ruangan pasien, dengan terpaksa Pasien Kelas 2 dirawat di Gang-gang Ruangan RSUD setempat.
Dari pantauan suaraindonesia-news.com RSUD Gunungsitoli mempunyai beberapa ruangan perawatan, seperti RPD, RPB, RPA, ICU dan IGD tapi hampir tiap hari ruangan itu selalu penuh.
“Anak saya sakit berumur 9 tahun dan saat ini dia masih berada di ruang IGD sejak semalam, dari semalam perawat yang ada di.ruang IGD mengatakan bahwa ruang RPA masih penuh hingga sampai pagi ini masih penuh dan perawat itu menawarkan kepada saya untuk di anak saya di pindahkan ke RPA tapi di gang masuk bulan di bangsal atau di kelas dengan janji kalau nanti ada yang keluar kami akan masukan anak ibu di sana,” tutur ibu pasien yang namanya tidak mau disebutkan.
Ia melanjutkan, anaknya sebagai peserta BPJS/askes, dan tentu dirinya seakan dirugikan jika anaknya ditempatkan di gang.
“Kalau begitu apa fungsinya kelas di askes saya padahal saya tanya di bpjs anak saya ini harusnya di ruangan kelas dua,” tuturnya dengan nada kesal.
Sementara Sekda Kabupaten Nias Drs. F. Yanus Larosa, M. AP mengatakan bahwa pihaknya tidak bisa memprediksi penuh atau tidaknya ruang perawatan karena situasi itu kondisional.
“Trntu kalau RSUD penuh harusnya pasien sabar,” jelasnya melalui sambungan telepon genggamnya.
Sekda juga mengatakan RSUD Gunungsitoli pihanta akan kembangkan, agar para pasien yang dirawat tidak lagi kekurangan ruangan perawatan.
Namun ketika disinggung soal penambahan tersebut, Sekda langsung menjawab, tahun 2017 sesuai visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati.
“Kita tau bersama bahwa RSUD Gunungsitoli saat satu satunya RS rujukan di 4 Kab dan 1 Kota di Pulau Nias,” tegasnya.
Ditempat berbeda, ketua DPD LSM Gempita Sabarman Zalukhu mengatakan seharusnya pihak pemerintah dan juga RSUD Gunusitoli sudah memikirkan hal itu sejak awal.
“Aneh saja bagiku, jika RSUD sebesar itu masih serba kekurangan. Saya curiga jangan jangan ada permainan dalam fasilitas kamar, harapan kita tidak demikian. Kita minta supaya pemerintah segera menjawab ini ditengah masyarakat. Jgn lagi hal seperti begini terjadi kedepan,” jelasnya.
Menurutnya, kalau harus menunggu tahun 2017 masih lama, sebab kenyaman pasien harus diperhatikan, demi terciptanya program kesehatan diharapkan masyarakat.
“Sekali lagi sebaiknya dalam waktu cepat hal kekurangan ruangan perawatan di RSUD Gunungsitoli sudah harus ada solusi,” tegasnya.