Rest Area Klopoan Kuras Miliaran, Tapi Memprihatinkan - Suara Indonesia
Example floating
Example floating
Sosial Budaya

Rest Area Klopoan Kuras Miliaran, Tapi Memprihatinkan

×

Rest Area Klopoan Kuras Miliaran, Tapi Memprihatinkan

Sebarkan artikel ini
IMG 20150622 01211
Rest Area Klopoan

Banyuwangi, Suara Indonesia-News.Com- Pembangunan rest area klopoan dengan view pantai dan selat Bali di Bangsring Kec. Wongsorejo terasa masih setengah hati. Sarana bangunan masih minim dan jauh dari harapan kualitas baik.

Bukan lagi rahasia umum, pemerintah daerah Kab. Banyuwangi hampir pertahun menggelontorkan dana APBD sejak 2013-2015 miliaran rupiah yang diinvestasikan uang negara untuk mempercantik fasilitas rest area Klopoan  yang diharap turut mendongkrak wisata satu diantara Watu Dodol, serta meningkatkan pengunjung hotel kelas melati yang terdapat disepanjang jalan tersebut.

Perhitungan ekonomis, jalur pantura satu-satunya tempat strategis bagi warga dari luar Banyuwangi, yang hendak melintas tujuan ke Bali atau sebalinya ke Surabaya dapat singgah di rest area Klopoan. Setera pertimbangan lain, secara ekonomi turut meningkat pendapatan masyarakat sekitar yang gemar berdagang.

Menurut Asiz (53) mengaku sebagai Kordinator rest Area Desa Bangsring menceritakan, kawasan Klopoan secara alami dirintis oleh masyarakat sekitar dengan berdagang minuman ala kadarnya. Biasa pengunjung yang datang di Klopoan buangan dari Wisata Watu Dodol.

Baca Juga :  Sambut Idul Adha 1443 Hijriah, 42 Hewan Kurban Disalurkan Polres Probolinggo Kota

“Dulu anak muda pacaran banyak yang datang kesini. Ada juga keluaga sambil makan-makan (membawa makanan sendiri). Lambat laut pengunjungnya makin banyak,” ungkap Asiz, Sabtu (27/6/2015).

Dari sana, lanjut Asiz, pemerintah mulai membangun fasilitas-fasilitas mulai bangunan mirip kantor juga kantin. Berlanjut dari tahun ketahun, pagar pembatas, saluran, pavingisasi area parkir serta bangunan LPJU (lampu penerangan jalan umum) turut berdiri.

Soal banyak fasilitas yang rusak dan pengerjaan yang asal-asalan, Asiz mengaku tidak paham tehnis. Hanya saja, memang dilihatnya mulai pagar pondasi kurang dalam, bangunan gapuro masuk, gedung utama sudah banyak yang retak dan berlubang.

Pedagang Kali Lima (PKL) di Rest Area Klopoan pun diakui Asiz semakin bertambah banyak. Bahkan rencana akan ditertibkan oleh pemerintah. “Sosialisasi sudah. Tapi nggak tahu hasil rapat dengan Camat Wongsorejo seperti apa. Kayaknya masih tarik ulur,” ungkap Asiz.

Baca Juga :  Babinsa Koramil 0826-05 Larangan Dampingi Warga Garap Lahan untuk Ketahanan Pangan

Informasi yang dihimpun, dikawasan  Rest Area Klopoan investasi dana APBD sejak tahun 2013-2015 terbilang tidak main-main. Ditaksir dana yang digelontorkan mencapi miliaran rupiah. Sejumlah papan nama perusahan badan usaha jasa kontruksi masih tertancap. Diantaranya, APBD 2014 CV. Nash & Co nama kegiatan ‘Pembangunan Rest Area Klopoan di Bangsring’ nilai proyek Rp. 950.080.000, APBD 2015 CV. Albarzah nama kegiatan “Pembangunan Saluran Drainase Klopoan Desa Bangsring” jenis Rp. 195.412.000.

H. Zaenal Arifin Salam, Ketua Komisi IV DPRD, mengingatkan pembangunan dengan biaya APBD sebaiknya mempunya imbal balik yang bisa mendatangkan manfaat. Tidak hanya bagi masyarakat sekitar, tetapi juga bermanfaat untuk peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).

Kualitas pembangunan yang baik, sudah tentu memiliki daya ketahanan dan manfaat yang lama. “Kalau kualitasnya tidak baik, pasti ada sebabnya. Nanti kita cek dulu sejauh mana kondisinya,” kata H. Zaenal Arifin Salam, belum lama ini (Dhonny ).