Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
PendidikanRegional

Ramai Penyakit GgGAPA Menyerang Anak, Dinkes Kota Malang Tingkatkan Kewaspadaan

Avatar of admin
×

Ramai Penyakit GgGAPA Menyerang Anak, Dinkes Kota Malang Tingkatkan Kewaspadaan

Sebarkan artikel ini
IMG 20221025 202550
Foto: Kantor Dinkes Kota Malang. (Ist/SI)

MALANG, Selasa (24/10/2022) suaraindonesia-news.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Kota Malang, melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat tingkatkan kewaspadaan di seluruh instansi kesehatan.

Kewaspadaan tersebut merespon informasi sebelumnya, Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang mencatat tiga anak telah meninggal dunia yang diduga menderita Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GgGAPA).

Tiga anak telah meninggal dunia setelah mendapat perawatan intensif. Satu di antara tiga anak itu berasal dari Kota Malang. Usianya lima tahun dan berasal dari Kecamatan Lowokwaru.

Sedangkan penyebab kematian anak tersebut masih perlu diidentifikasi oleh pihak rumah sakit tersebut, apakah semua yang meninggal murni akibat GgGAPA.

Baca Juga :  Dukung Program Kesehatan Masyarakat, Babinsa Koramil 0826-11 Batumarmar,Dampingi Kegiatan Posyandu di Batumarmar

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Malang, Husnul Muarif membenarkan kabar adanya pasien anak dari Kota Malang yang meninggal dan diduga akibat GgGAPA.

“Sebelumnya juga ada dua pasien anak dari Kota Malang yang dirawat, namun sudah dinyatakan sembuh,” katanya saat diwawancarai oleh awak media, Selasa (25/10).

Lebih lanjut, dirinya mengungkapkan bahwa kini seluruh petugas instansi kesehatan untuk siaga dan lapor jika ada pasien yang memeriksakan diri dengan gejala mirip GgGAPA.

“Mohon kepada 16 puskesmas di Kota Malang diminta siaga dan lapor jika ada pasien mirip GgGAPA,” pintanya.

Selain itu, Husnul juga telah meminta apotek dan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) menghentikan sementara peredaran obat sirup.

Baca Juga :  Danang Sasongko : Sekilas Tentang TRC PA yang Saat Ini Jadi TRC PPA

Selain mengikuti anjuran pemerintah pusat, pihaknya tak ingin obat sirup yang diklaim penyebab penyakit ginjal akut menyerang anak-anak.

“Kami sarankan sebaiknya mengganti obat sirup dengan tablet atau puyer,” pungkasnya.

Reporter : Fauzi
Editor : M Hendra E
Publisher : Nurul Anam