Reporter: Rusdi Hanafiah
Langsa-Aceh, suaraindonesia-news.com – Masyarakat Gampong Simpang Wie, keluhkan rusaknya jalan di Pemukiman Seuneubok Antara, Kecamatan Langsa Timur.
M. Noer salah satu waga setempat menuturkan bahwa Aktifitas masyarakat sangat terganggu mengahadapi badan jalan yang lubang lubang terlihat rusak hingga berganti tahun masyarakat di daerah ini selalu menggunakan jalan terkupak – kapik.
“Bahkan terancam keselamatan anak – anak sekolah yang menggunakan kenderaan ke sekolah SMP Negeri 7 di Gampong Simpang Wie,” ucapnya kepada suaraindonesia-news.com, Minggu (17/7/2016).
Menurut keterangan masyarakat yang dihimpun jalan lintas Gampong Simpang Wie telah rusak sejak masa kepemimpinan Pemerintah Kota Langsa, di masa lulu, sebelum terpilih Walikota yang dijabat sekarang oleh Toke Su’um.
“Apakah di kota langsa tidak ada pekerjaan PU, kenapa desa tetangga lainnya saja yang sudah diaspal jalannya, seperti jalan desa tetangga Gampong Asam Petek, Bukit Pulau, Matang Panyang Dan Matang Setui, semua jalannya telihat bagus, bahkan jalan desa ini bertambah hancur sejak dilintasi kenderaan alat berat yang mengunakan merkea gunakan jalan gampong simpang wie untuk kepentingan kontraktor membangun aspal jalan ke desa tetangga tahun lalu,” imbuhnya M. Noer.
Dalam hal ini juga pinta M. Noer meminta atas nama masyarakat Gampong Simpang Wie, berharap kepada Pemkot Langsa yang sekarang masih dipimpin Wali kota Usman Abdullah SE (toke Su’um), semoga pihaknya terbantu pembangunan pengaspalan jalan yang sudah puluhan tahun belum diaspal oleh Pekerjaan Umum (PU) yang dibiarkan tertinggal dari desa-desa lainnya di daerah.
Sementara seorang Mantan Geuchik Gampong Simpang Wie, Fahruddin, sangat mendukung pembangunan untuk kemajuan Desa kedepan.
“Bahkan di daerah ini akan dibangun perumahan komplek TNI dan sudah berdirinya satu balai pengajian (dayah) yang khusus dibagun oleh Toke Su’um untuk membantu semua anak masyarakat demi mengetahui ilmu agama yang tersedia di Gampong Simpang Wie serta warga masyarakat lainnya untuk mendidik anak – anak mereka disini. ” tutup Fahruddin.