Reporter : Nor/Adi
Sampang, Senin (7/11/2016) suaraindonesia-news – Akibat perubahan musim yang tidak stabil dari musim penghujan pada musim kemarau, banyak tanaman terancam gagal panen. Salah satunya tanaman jagung terancam gagal panen. Pantauan dilapangan, ada puluhan hektar tanaman jagung terancam mati.
Kenyataan itu disampaikan seorang petani bernama Dahrul di desa Banjar Talela Kecamatan Camplong Dampang. Menurutnya, saat ini puluhan hektar tanaman jagung bakal terancam gagal panen akibat cuaca yang tidak mendukung.
Menurutnya, jagung merupakan salah satu kebutuhan pokok para petani, selain untuk meningkatkan ekonomi, jagung juga merupakan sebuh makanan pokok untuk meringankan pengeluaran sehari-hari. Namun, karena perubahan cuaca yang tak menentu kini tanaman jagung terancam tak dapat dinikmati kalangan petani, Senin (07/11/2016).
Pantauan suaraindonesia-news.com, dari salah satu pengurus Kelompok Tani (POKTAN) di Desa Banjar Talela Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Syairi mengatakan gagalnya penanaman jagung kali ini di sebabkan oleh pergantian musim, meski saat penanaman hujan namun kini sekitar satu bulan tak ada hujan turun.
“Waktu penanaman hujan mas, namun setelah sekitar satu bulan hujan tidak lagi melanda sehingga meski tanaman jagung hidup tidak ada buahnya yang dapat di nikmati para petani” ujar Syairi pada awak media.
Masih menurut Syairi, “padahal kelompok tani kami sudah menambah perairan untuk mengatasi hal seperti ini yakni menghindari terjadinya gagal panen. Namun, perairan masih kurang karena lahan pertanian di daerah kami cukup luas, sehingga masih ada lahan pertanian yang tak terjangkau oleh penambahan perairan tersebut,” pungkasnya.













