Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating

Petugas Penjual Tiket Pelabuhan III Kalianget di Duga Lakukan Pungli, Penumpang Kecewa

Avatar of admin
×

Petugas Penjual Tiket Pelabuhan III Kalianget di Duga Lakukan Pungli, Penumpang Kecewa

Sebarkan artikel ini
IMG 20160306 232942
Beberapa Penumpang Kaget Sat Mengetahui Harga Tiket Yang Tercantunm Hanya 28.500

Reporter : Suraini

Sumenep, Suara Indonesia-News.Com – Tidak kurang dari 250 penumpang warga kepulauan bertolak dari pelabuhan kalianget, Minggu (6/3/2016) sekitar jam 08.00 pagi melalui kapal perintis KM sabuk nusantara 27 tujuan Kangean-Sapeken, Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Namun Para penumpang kali ini merasa kecewa dan keberatan atas tindakan yang dilakukan  petugas  penjual tiket yang dinilai tidak transparan alias telah melakukan tindakan pungutan liar (pungli).

Pasalnya, harga tiket yang seharusnya dijual Rp.28.500 (dua puluh delapan ribu lima ratus rupiyah) tapi oleh petugas loket dijual Rp.40.000.(Empat puluh ribu rupiah).

Baca Juga :  Kasus Kades Batuputih Aniaya Warganya, Memasuki Babak Baru

Hal ini baru diketahui penumpang  setelah peroses  pemeriksaan tiket oleh petugas  anak buah kapal (ABK) diatas kapal seperti biasanya, ternyata dalam tiket tertulis harga tiket sebesar 28.500, sementara penumpang telah membayar  tiket diloket  sebesar Rp.40.000. (Empat puluh ribu rupiyah).

“Tindakan ini jelas merupakan bentuk penipuan dan pungutan liar (pungli) terorganisir dan tak boleh dibiarkan tegas,”kata  Hares (52) salah satu penumpang tujuan pulau sapeken, minggu (06/03/2016).

Baca Juga :  Pabrik Oli Ilegal Ludes Dilalap Si Jago Merah

Hal senada juga disampaikan Rahman (45) warga Desa Paleat, Kecamatan Sapeken, dia meminta agar tindakan yang dilakukan petugas penjual tiket segera disampaikan kepada kadis perhubungan, kalau perlu langsung saja dilaporkan kepada pihak kepolisian, karena ini tindakan keriminal terangnya kepada wartawan  SuaraIndonesia yang kebetulan ikut dalam perjalanan menuju pulau Sapeken.

“Bisa dibayangkan berapa keuntungan petugas dalam tindakan yang tidak  dibenarkan itu,”terang Rahman.

Hingga berita ini diunggah kepala otoritas pelabuhan Syahbandar Kalianget tidak bisa dihubungi.