DELI SERDANG, Selasa (28/04/2020) suaraindonesia-news.com – Dibeberapa negara di dunia, tengah dihadapkan dengan wabah virus bernama corona atau lebih dikenal dengan istilah covid-19 (Corona Virus Diseases-19).
Virus ini awalnya mulai berkembang di Wuhan, China. Wabah virus ini penularannya sangat cepat menyebar ke berbagai negara.
Hingga akhirnya World Health Organization (WHO), menyatakan wabah penyebaran virus covid-19 sebagai pandemi dunia saat ini.
Menjadi permasalahan yang harus dihadapi untuk melakukan berbagai kebijakan termasuk di negara Indonesia. Indonesia sendiri pun merasakan dampak penyebaran virus ini.
Semakin hari semakin cepat menyebar ke sejumlah wilayah di Indonesia.
Akibat dari pandemi covid-19 ini, berbagai kebijakan untuk memutus mata rantai penyebaran virus covid-19 di Indonesia.
Upaya yang dilakukan pemerintah di Indonesia salah satunya dengan menerapkan himbauan kepada masyarakat agar melakukan physical distancing yaitu himbauan untuk menjaga jarak diantara masyarakat, menjauhi aktivitas segala bentuk kerumunan, perkumpulan, dan menghindari adanya pertemuan yang melibatkan banyak orang.
Pemerintah menerapkan kebijakan Work From Home (WFH). Kebijakan upaya yang diterapkan kepada masyarakat agar dapat menyelesaikan segala pekerjaan di rumah mading-masing.
Untuk dunia pendidikan, di Indonesia pun menjadi salah satu bagian yang terdampak akibat adanya pandemi covid-19 tersebut, dengan penerapan pembatasan interaksi khususnya di lingkungan sekolah.
Kemudian Kementerian Pendidikan Indonesia mengeluarkan kebijakan yaitu dengan meliburkan sekolah dan mengganti proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan menggunakan sistem dalam jaringan (daring).
Kepala Bidang Sekolah Dasar, Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang Samsuar Sinaga ketika menanggapi polemik dunia pendidikan di Indonesia khususnya di Deli Serdang saat ini, menguraikan bahwa dengan menggunakan sistem pembelajaran secara daring ini, terkadang muncul berbagai masalah yang dihadapi oleh siswa dan guru, diantaranya seperti materi pelajaran yang belum selesai disampaikan oleh guru kemudian guru mengganti dengan tugas lainnya.
“Hal tersebut menjadi keluhan bagi siswa karena tugas yang diberikan oleh guru lebih banyak,” terang Samsuar.
Permasalahan lain dari adanya sistem pembelajaran secara online ini kata dia adalah akses informasi yang terkendala oleh sinyal yang menyebabkan lambatnya dalam mengakses informasi.
“Siswa terkadang tertinggal dengan informasi akibat dari sinyal yang kurang memadai. Akibatnya mereka terlambat dalam mengumpulkan suatu tugas yang diberikan oleh guru,” tutur Samsuar.
Lebih jauh Kabid SD Kabupaten Deli Serdang ini menambahkan, penerapan pembelajaran online juga membuat pendidik berpikir kembali, mengenai model dan metode pembelajaran yang akan digunakan. Awalnya seorang guru sudah mempersiapkan model pembelajaran yang akan digunakan, kemudian harus mengubah model pembelajaran tersebut.
“Selain dari itu semua untuk tingkat Sekolah Dasar yang sampai saat ini menjadi pekerjaan bagi kami adalah kendala lainnya tidak semua orang tua atau siswa yang memiliki Handphone Android yang memiliki aplikasi Whats-up atau kamera lainnya seperti dimiliki Androind pada umumnya,” terang Samsuar.
Untuk mengatasi prihal itu pemerintah kini bekerjasama dengan salah satu stasiun televisi untuk mengatasi bagi siswa yang tidak memiliki android jadi siswa tersebut tetap dapat belajar di rumah.
Namun di balik masalah dan keluhan itu semua ternyata banyak hikmah didapat, diantaranya pengembangan Kompetensi Sosial, Kompetensi Spritual, Kompetensi Pengetahuan, Kompetensi Ketrampilan, intinya belajar di tengah pandemi Covid-19 ini tidak berhenti, belajar tetap dilanjutkan namun dirumah dengan tidak menargetkan kurikulum.
“Dengan belajar ditengah wabah ini, siswa-siswa semakin kreatif dengan membrrikan edukasi dalam upaya pencegahan penyebaran virus yang mematikan ini dengan membuat vidio pendek, puisi, kartun atau hal lainya yang gampang dilakukan siswa hingga maknanya dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19, seperti selalu mencuci tangan pakai sabun dan air yang mengalir,” tutur Samsuar.
Samsuar Sunaga mengajak kepada guru-guru ketika memberi pelajaran gunakanlah 3 M (Mudah, Menarik. Menyenangkan), kalau ketiga hal ini yang kita berikan pasti siswa tersebut akan merasa riang dan gembira ketikabpembelajaran yang diberikan, dengan riang dan gembiranya hati anak-anak tersebut sudah pasti imun kekebalan tubuh meteka pun akan bertambah kuat hingga virus ini pun bisa bersama kita cegah.
“Hikmah bagi pendidikan di Indonesia lainnya adalah siswa maupun guru dapat menguasai teknologi untuk menunjang pembelajaran secara online, diera disrupsi teknologi yang semakin canggih ini, guru maupun siswa dituntut agar memiliki kemampuan dalam bidang teknologi pembelajaran. Penguasaan siswa maupun guru terhadap teknologi pembelajaran yang sangat bervariasi, menjadi tantangan tersendiri bagi mereka. Dengan adanya kebijakan Work From Home (WFH), maka mampu memaksa dan mempercepat mereka untuk menguasai teknologi pembelajaran secara digital sebagai suatu kebutuhan bagi mereka,” imbuhnya.
Tuntutan kebutuhan tersebut, kata Samsuar, membuat mereka dapat mengetahui media online yang dapat menunjang sebagai pengganti pembelajaran di kelas secara langsung, tanpa mengurangi kualitas materi pembelajaran dan target pencapaian dalam pembelajaran.
Penggunaan teknologi menyelesaikan tugas pada siswa, juga dapat menimbulkan kreativitas dikalangan siswa dalam mengembangkan pengetahuan yang telah mereka miliki. Dengan metode pembelajaran yang bervariasi dari guru, mereka dapat menciptakan suatu produk pembelajaran kreatif yang dapat mengembangkan pemikiran melalui analisis mereka sendiri, tanpa keluar dari pokok bahasan materi yang telah disampaikan oleh guru.
Adanya pandemi covid-19 juga memberikan manfaat pembelajaran yang dilakukan di rumah, dapat membuat orang tua lebih mudah dalam memonitoring atau mengawasi terhadap perkembangan belajar anak secara langsung. Orang tua lebih mudah dalam membimbing dan mengawasi belajar anak dirumah.
Dengan demikian dapat menimbulkan komunikasi yang lebih intensif dan akan menimbulkan hubungan kedekatan yang lebih erat antara anak dan orang tua. Orang tua dapat melakukan pembimbingan secara langsung kepada anak mengenai materi pembelajaran yang belum dimengerti oleh anak.
Walaupun pendidikan di Indonesia ikut terdampak adanya pandemi covid-19 ini, namun dibalik semua itu terdapat hikmah dan pelajaran yang dapat diambil. Adanya kebijakan pemerintah untuk melakukan pembelajaran jarak jauh melalui online, maka dapat memberikan manfaat yaitu meningkatkan kesadaran untuk menguasai kemajuan teknologi saat ini dan mengatasi permasalahan proses pendidikan di Indonesia.
Reporter : M. Habil Syah
Editor : Amin
Publisher : Ela