Perhelatan JFC 9 – 13 Agustus 2017, Raih 13 Penghargaan Kelas Dunia

oleh -248 views
Para talent JFC memeragakan busana nasional costume yang telah jadi jawara di dunia, Foto: Istimewa

JAKARTA, Sabtu (22 Juli 2017) suaraindonesia-news.com – Jember Fashion Carnaval (JFC) yang dilahirkan oleh founder sekaligus Presiden JFC Dynand Fariz, menyatakan bahwa perhelatan JFC ke-16 pada 9 hingga 13 Agustus 2017 ini mengambil tema Victory Unity in Diversity.

Victory berarti kemenangan. Kemenangan bagi JFC bagi Jember, untuk Indonesia dan dunia. Perhelatan akbar itu tetap akan dilaksanakan dengan berbagai sesi, baik kids karnaval JFC, hingga kelas wonderfull karnaval, yang menyajikan seluruh pencapaian prestasi yang ditorehkan JFC sejak berdiri selama 15 tahun ini.

Sederet penghargaan internasional adalah Bali (best national costume mister International) 2010 di Indonesia, Toraja Karembau (best national costume man huni international) 2011 di Korea Selatan, Papua (best national costume mister Universe model) di Republik Dominica, Borneo (best national costume miss supranational 2014 di Polandia.

Selain itu, Lampung (best national costume miss international 2014) di Tokyo, Jepang, dan best national costume miss grand international 2016 di Las Vegas, USA, Toraja Tongkonan (best national costume miss supranational 2015) di Polandia, Borobudor (best national costume miss universe 2015 di Florida, USA, Betawi (best national costume miss tourism international 2016 di Malaysia, dan Garuda (top 5 national costume miss universe 2016 di Filiphina. Baca Juga: JFC Jadi Media Silaturrahim, Dynand Fariz Bertemu Cucu Bupati Jember III

Dalam tema Victory, pada perhelatan ke-16 ini seluruh costume dan busana yang berhasil mencatatkan sejarah kemenangan itu akan ditampilkan. Dynand menegaskan kemenangan yang diraih JFC dari tahun ke tahun berkelas dunia membuktikan bahwa JFC menjadi yang terbaik dan terbesar. Wajar baginya untuk terus bertekad mengejar hingga peringkat teratas dunia.
Ditanya wartawan apa yang berbeda pada pagelaran JFC tahun 2017 ini ? Dia mengakui bahwa tetap menonjolkan warna basic atau dasar. Sehingga tidak ada desain busana yang cenderung kepada trend tertentu saja.

“Indonesia ini kaya. Kalau disuruh lebih suka daerah mana sebagai sumber inspirasi perancangan busana JFC , saya akan jawab saya cinta semuanya. Tinggal giliran daerah mana yang akan diambil oleh JFC,” tukas Dynand.

Kekayaan seni, dan budaya Indonesia, menurut Dynand menjadi sumber inspirasi bagi JFC yang tidak akan pernah ada habisnya. JFC diakui bukan penyelenggara pertama karnaval di dunia, tetapi terbukti sukses menyuguhkan karnaval yang berbeda dibanding karnaval dunia lainnya.
Karnaval ini sangat luar biasa karena dipersiapkan di dalamnya. Berusaha menampilkan berbeda tiap tahunnya dengan tetap memilih tema menarik sebagai bagian tak terpisahkan dari JFC.

Dynand Fariz, mengucap terima kasih kepada para talent JFC bimbingannya, para muridnya di sekolah mode Esmod Jakarta, para pihak yang mensupport, Yayasan Putri Indonesia, Sari Ayu Marta Tilaar, Kementerian Pariwisata, dan Bupati Jember yang teleh mensupport hingga sukses.

Sekadar diketahui, tahun 2003 bermodal tekad yang kuat Dynand Fariz, yang terlahir dari Desa Garahan, Silo, 30 Kilometer dari Kota Jember ini, merancang busana dari kain dan bahan bekas hingga terbentuk sebuah busana baik costume national hingga internasional.

Rancangan ini lantas diperagakan di catwalk jalan aspal sejauh 3,6 kilometer. Banyak pandangan nyinyir kala itu. Tetapi tahun 2004 mulai ada perhatian masyarakat. Hingga tahun 2016 kemarin. Perhelatan dan show tahunan terus menerus dijalankan.

Sudah 15 tahun terlewati. Tahun 2017 sampai pada tahun ke-16.

“Ini teramat membanggakan. JFC adalah sebuah fenomena. Sebuah kebanggaan bangsa Indonesia. Melalui tangan – tangan kreatif dari Jember terlahirlah sebuah karya kreatif dan sangat menakjubkan karena karya ini terinspirasi dari satu kepulauan, suatu negara yang bernama Indonesia,” ujar Dynand.

Tema kali ini Unity in Diversity, dengan mengangkat Victory sebagai lambang kemenangan. Dan sejak berdiri hingga sekarang JFC telah mencatatkan 13 penghargaan tingkat dunia. Baca JugaPerhelatan JFC, Putri Indonesia 2017 Kenakan Busana Victory

“Sungguh ini adalah berkat rencana Tuhan Yang Maha Esa. Tidak mungkin bisa meraihnya tanpa kebesaran Tuhan. Dari Jember yang namanya kurang dikenal, kini mulai diperhitungkan di Indonesia, di Asia dan dunia,” ujar Dynand.

JFC besar karena dukungan semua pihak, baik masyarakat Jember, insan media fotografer, wartawan cetak, elektronik, dan televisi, yang telah membesarkannya. Termasuk para pihak, sponsor, dan support dari Pemerintah Kabupaten Jember selama ini.(Guntur/Zaini)

Tinggalkan Balasan