Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
BeritaPemerintahanSosial Budaya

Perayaan Hari Jadi Sumenep ke-755, Pemkab Gelar Prosesi Budaya Akbar “Ke’ Rangke’ Kakonengan”

Avatar of rian palala
×

Perayaan Hari Jadi Sumenep ke-755, Pemkab Gelar Prosesi Budaya Akbar “Ke’ Rangke’ Kakonengan”

Sebarkan artikel ini
IMG 20241028 123325
Foto : Plt. Bupati Sumenep, Hj. Dewi Khalifah, saat menghadiri Peringatan Hari Jadi ke-755 Sumenep di Lapangan Giling, Kecamatan Kota.

SUMENEP, Senin (28/10) suaraindonesia-news.com – Dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Sumenep yang ke-755, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Jawa Timur, menyelenggarakan prosesi budaya bertema “Ke’ Rangke’ Kakonengan” di Lapangan Giling, Kecamatan Kota, pada Minggu malam (27/10). Acara ini menghadirkan berbagai atraksi budaya dan sejarah yang menarik antusiasme ratusan warga setempat.

Prosesi ini menampilkan rangkaian seni budaya seperti tari kolaborasi “Ke’ Rangke’ Kakonengan,” prosesi pelantikan Arya Wiraraja, pementasan topeng dalang, dan pawai budaya yang melibatkan 100 penari kolosal. Dimeriahkan pula oleh kereta kencana dan musik tradisional tong-tong, acara ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelestarian budaya serta memperkenalkan kekayaan budaya Sumenep ke khalayak luas.

Baca Juga :  Polres Sampang Gelar Maulid dan Istighosah Pilkada Damai, Undang Pasangan Cabup dan Cawabup

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Sumenep, Hj. Dewi Khalifah, yang akrab disapa Nyai Eva, menyampaikan bahwa peringatan Hari Jadi Sumenep ini merupakan momen penting untuk mengenang dan melestarikan warisan leluhur yang sarat akan nilai historis.

“Kabupaten Sumenep memiliki sejarah panjang yang kaya akan nilai religius, karakter, dan kemajuan. Kita perlu terus mengenangnya dan menjadikan semangat para pendahulu sebagai inspirasi bagi generasi muda,” ujarnya.

Nyai Eva juga menekankan pentingnya seni dan budaya sebagai pemersatu masyarakat Sumenep, serta mengajak berbagai pihak untuk berkolaborasi dalam pelestarian budaya daerah.

“Sinergi dan kolaborasi antarpelaku pembangunan di Kabupaten Sumenep sangat penting untuk memastikan upaya pelestarian budaya berjalan dengan baik,” tambahnya.

Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Sumenep, Mohammad Iksan, menyatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Prosesi dan pawai budaya Arya Wiraraja ini, menurutnya, adalah wujud penghargaan terhadap kekayaan budaya Kabupaten Sumenep serta untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni lokal.

“Kami melibatkan 550 pelaku seni, termasuk 100 penari kolosal, lima kereta kencana, dan lima grup musik tong-tong, untuk memberikan pengalaman budaya yang lengkap kepada masyarakat,” jelas Iksan.

Ia berharap perayaan ini menjadi inspirasi bagi warga untuk terus menghargai dan melestarikan budaya leluhur, sehingga Kabupaten Sumenep tetap menjadi daerah yang kaya akan nilai sejarah dan kearifan lokal.