Reporter: Liq
Sumenep, Rabu (7/12/2016) uarandonesia-news.com – Beberapa aktivis F-Gerbang Sejartera Desa Lombang, Pulau Giliraja, Kecamatan Giligenting, Sumenep, Madura, Jawa Timur mendatangi Kejaksaan Negeri (Kejari) setempat melaporkan terkait kasus dugaan penjualan beras miskin (Raskin) di Desa tersebut, Rabu (7/12/ 2016).
Slamet Ready penasehat F-Gerbang Sejahtera saat dikonfermasi dirinya mengatakan bahwa kami datang kesini (Kejari) untuk melaporkan dugaan penjualan beras miskin (raskin) yang terjadi di desa kami yaitu desa Lombang Pulau Giliraja, raskin yang seharusnya diserahkan kepada penerima manfaat malah dijual oleh oknum perangkat desa.
“Dugaan ketidak beresan dari pendistribusian Raskin dilakukan melalui beberapa tahapan. Diantaranya, dengan memfiktifkan tanda tangan (cap jempol) penerima manfaat menggunakan orang lain dan Indikasi kedua mengganti sak bulog sebelum dijual,” paparnya panjang lebar.
Dikutahui, Beras yang seharusnya turun setiap bulan, mala pada bulan September hingga Oktober 2016 ini pendistribusiannya langsung disatukan.
“Sehingga sekitar 1,2 ton diduga kuat dijual oleh oknum Kepala Dusun (Kadus) Taman Ponjuk,” kata Slamet Ready saat menyampaikan laporan ke Kejari Sumenep.
“Kita sudah sampaikan laporan ke Kejari, untuk selanjutnya sudah menjadi kapasitas Kejari mengusut dugaan penjualan raskin yang dilakukan oleh perangkat desa,” sambungnya.
Sementara, Rahadian Wisnu Whardana Kasi Intel Kejari Sumenep waktu dikonfermasi terkait laporan dugaan raskin Giliraja pihaknya membenarkan telah menerima laporan atas dugaan tindak pidana penyimpangan raskin di Desa Lombang dari warga setempat.
“Laporan baru saja masuk mas, kami akan pelajari dulu isi laporannya seperti apa,” ujarnya singkat.