Pentingnya Restorasi Di Kawasan Hutan Bekas Terbakar di Kabupaten Muba Sumsel - Suara Indonesia
Example floating
Example floating
PendidikanPeristiwa

Pentingnya Restorasi Di Kawasan Hutan Bekas Terbakar di Kabupaten Muba Sumsel

×

Pentingnya Restorasi Di Kawasan Hutan Bekas Terbakar di Kabupaten Muba Sumsel

Sebarkan artikel ini
IMG 20170426 003509
Pemberian bibit Jelutung oleh Hari Priyadi (sector manager ZSL) kepada Kepala Muara Medak Kabupaten Muba Sumsel Marudut Panjaitan

Reporter: Iran G Hasibuan

MUBA, Selasa (25/4/2017) suaraindonesia-news.com – Masyarakat Desa Muara Medak beserta para staff Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Lalan Mendis Kabupaten Muba, Sumatera Selatan (Sumsel) sangat antusias dalam mengikuti Pelatihan Teknik Restorasi dan Penanaman (PTRP) yang dilaksanakan tanggal 22 April di Desa Muara Medak.

Pelatihan ini dalam rangka peningkatan kapasitas masyarakat dan staf KPH dalam mengelola lahan melalui praktik – praktik terbaik dalam mendukung pertumbuhan hijau serta mendorong terlaksananya kegiatan restorasi pada lahan – lahan kritis. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Kelola Sendang yang diinisiasi oleh Zoological Society of London (ZSL).

Kegiatan ini diikuti sekitar 50 peserta dari berbagai lapisan masyarakat dan pemerintah serta tim dari Kelola Sendang, dan akan dilanjutkan dengan kegiatan restorasi dan rehabilitasi di areal kritis yang lebih luas, demikian dikatakan oleh Indra Bahri, team leader Restorasi Kelola Sendang.

Baca Juga :  PWI Cibinong Kehilangan Anggota Terbaik

Public Sector Manager ZSL Hari Priyadi mengatakan melalui WhatssApp , bahwa peserta pelatihan dibekali dengan pengetahuan mengenai teori – teori serta manfaat penggunaan teknik penanaman yang baik dan benar.

Kemudian dilanjutkan dengan sesi praktik, peserta diajak untuk melakukan penanaman secara langsung berdasarkan teori – teori yang di dapatkan di dalam sesi materi.

Para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan ini, termasuk ibu-ibu dari Kelompok Tani Wanita Medak dan Kelompok Masyarakat Peduli Api (KMPA).

Peneliti Litbang Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sumsel, Bastoni Brata membekali teori tentang kegiatan penanaman dengan teknik budidaya campuran yaitu kombinasi antara kehutanan, pertanian dan perikanan, termasuk bagaimana menyiapkan pesemaian, pemilihan jenis tanaman hutan unggulan local seperti jelutung, gaharu, meranti dan lainnya.

Baca Juga :  ASN Dijajaran Kemenag Abdya Besok Akan di Vaksi Sinovac

Sementara Kepala Desa Muara Medak, Marudut Panjaitan menyampaikan, bahwa kegiatan ini sangat penting bagi masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan, agar bisa ikut menjaga dan memperbaiki kawasan hutan yang rusak, ujarnya.

Dengan pelatihan ini mereka diberi pengetahuan bahwa membakar lahan untuk bertani bisa merusak hutan yang ada, apalagi bila areal tersebut merupakan areal gambut.

Salim Jundan, Kepala KPH Lalan Mendis mengatakan, ada sekitar 5 juta titik api di seluruh Sumsel pada saat kebakaran hebat tahun 2015, 60% terjadi di Desa Muara Medak, oleh karena itu kami sangat gembira dengan kegiatan ZSL Kelola Sendang ini, sebagai dukungan terhadap perbaikan hutan yang rusak sekaligus memberi kesadartahuan masyarakat tentang pentingnya menjaga kawasan, dan tidak lagi melakukan perambahan kawasan hutan, apalagi melakukan pembakaran lahan dan hutan. pungkasnya.