Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
NasionalPendidikanRegional

Penguatan Profil Pelajar Pancasila, Bima Arya Paparkan Nilai Demokrasi

Avatar of admin
×

Penguatan Profil Pelajar Pancasila, Bima Arya Paparkan Nilai Demokrasi

Sebarkan artikel ini
IMG 20220811 194611
Foto: Wali Kota Bogor, Bima Arya, saat menjadi narasumber Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila di Sekolah Kehidupan' di Aula SMAN 1 Kota Bogor.

KOTA BOGOR, Kamis (11/08/2022) suaraindonesia-news.com – Wali Kota Bogor, Bima Arya menjadi narasumber Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan tema ‘Suara Demokrasi’ dan topik ‘Kebebasan Berekspresi dan Beraspirasi dengan tanggung jawab di Sekolah Kehidupan’ di Aula SMAN 1 Kota Bogor.

Bima Arya menjelaskan, demokrasi adalah nilai. Demokrasi tidak harus selalu voting, diutamakan musyawarah untuk mufakat, demokrasi itu butuh regulasi dan butuh edukasi.

“Demokrasi tidak hanya mengekspresikan pilihan politik. Dalam demokrasi setiap orang bebas melakukan apapun dan batas demokrasi adalah hak orang lain,” kata Bima Arya, Kamis (11/08).

Indonesia sebagai salah satu negara besar, kata Bima Arya, memiliki modal demokrasi yang berasal dari kebiasaan bangsa Indonesia, yaitu musyawarah atau dialog.

Baca Juga :  Mahasiswa yang Malang, Tertahan di RS Arun Karena tak Memiliki Biaya, Begini Langkah Haji Uma

Menurutnya, jika suatu persoalan selalu di voting bahayanya adalah keputusan yang diambil belum tentu mempertimbangkan banyak sekali latar belakang karena informasi yang terbatas.

“Musyawarah atau dialog itu penting. Setiap kali ada perbedaan dalam menghadapi persoalan, saya menghindari sekali voting, dengan dialog akan muncul opsi C selain A atau B. That’s is the beauty of consensus (itulah keindahan konsensus), demokrasi tidak harus voting, musyawarah diutamakan. Itulah Indonesia,” kata dia menjelaskan.

Selain membutuhkan regulasi, demokrasi juga memerlukan edukasi. Bima Arya menambahkan, demokrasi yang dibangun diatas perut yang lapar dan otak yang kosong hanya akan menghasilkan anarki. Untuk itu demokrasi harus memerlukan edukasi.

Baca Juga :  Hampir 1 Tahun Polres Sumenep Tak Bisa Ungkap Kasus Pelaku Pembunuhan, Istri Korban Kecewa

Reporter : Iran G Hasibuan
Editor : M Hendra E
Publisher : Nurul Anam