Pendidikan Karakter Disampaikan Lewat Tontonan Film AATS - Suara Indonesia
Example floating
Example floating
Berita UtamaPendidikanRegionalSosial Budaya

Pendidikan Karakter Disampaikan Lewat Tontonan Film AATS

×

Pendidikan Karakter Disampaikan Lewat Tontonan Film AATS

Sebarkan artikel ini
IMG 20190913 165510
Sejumlah Kepala Sekolah saat menonton film “Ayu Anak Titipan Surga” di Mopic Cinema Lumajang.

LUMAJANG, Jumat (13/9/2019) suaraindonesia-news.com – Ayu seorang anak tunggal yang hidup di sebuah Desa di Purwakarta bersama Ibu dan Neneknya. Seorang anak idealis yang berbudi pekerti luhur, yang selalu membalas tindak kejahatan dan kebencian dengan cinta. Berpegang teguh pada Dasa Dharma Pramuka. Petualangannya berlanjut ketika harus berhadapan dengan sindikat perdagangan manusia (Human Trafficking).

Itulah cuplikan film “Ayu Anak Titipan Surga” (AATS), yang pemutarannya berdasarkan Instruksi Presiden RI Nomor 12 Tahun 2016 Tentang Gerakan Revolusi Mental, Peraturan Presiden RI Nomor 87 Tahun 2017 Tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).

Selain itu ada juga kesepakatan bersama antara Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (KNGP) dengan Dewan Pengurus Nasional Forum Pemuda Pelopor (DPN FPP) tentang Pembangunan Karakter Anak Bangsa Melalui Pendidikan Kepramukaan, Nomor : 001/PK-Mou/2015 dan Nomor: 002/E/KESEPAKATAN BERSAMA/DPN FPP/III/2015.

Surat Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia Dan Kebudayaan Republik Indonesia Tanggal 4 Januari 2016 Nomor B.07/Dep.V/PMK/I/2016, Perihal : Himbauan Menonton Film AYU ANAK TITIPAN SURGA. Dan berdasarkan Surat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Tanggal 4 Desember 2015 Nomor 1156-00-A, perihal Film Ayu Anak Titipan Surga.

“PPK ini bertujuan membangun dan membekali Peserta Didik sebagai generasi emas Indonesia Tahun 2045 dengan jiwa Pancasila dan pendidikan karakter yang baik guna menghadapi dinamika perubahan di masa depan,” kata Ketua DPN FPP, Bagus Haryanto saat dimintai keterangan oleh media ini.

Menurut Bagus, PPK juga ikut mengembangkan platform pendidikan nasional yang meletakkan pendidikan karakter sebagai jiwa utama dalam penyelenggaraan pendidikan bagi Peserta Didik dengan dukungan pelibatan publik yang dilakukan melalui pendidikan jalur formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan keberagaman budaya Indonesia.

“Serta bisa merevitalisasi dan memperkuat potensi dan kompetensi pendidik, tenaga kependidikan, Peserta Didik, masyarakat, dan lingkungan keluarga dalam mengimplementasikan PPK,” tambah produser Film AATS ini.

PPK ini dikatakan Bagus, dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan karakter terutama, meliputi nilai-nilai religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatit mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan bertanggungiawab.

Baca Juga :  Pendidikan Karakter Jadi Prioritas, Disdik Perkuat Sinergi Sekolah dan Orang Tua

“Penyelenggaraan PPK yang terdiri atas satuan pendidikan jalur pendidikan Formal, Nonformal, Informal, yang pelaksanaannya dengan tanggungjawab,” imbuhnya.
Menurut Kepala SMP Negeri 2 Pasrujambe, Basah Zaenal Arifin, mengatakan kalau film ini sangat menarik sekali, sangat menyentuh terhadap karakter anak didik.

“Ini sangat perlu ditonton untuk anak-anak yang lainnya. Program pemerintah selanjutnya, kami harapkan ada film seperti ini yang sangat mendidik. Jangan sekali ada, selanjutnya tidak ada lagi. Kalau bisa berjenjang, agar karakter anak terbentuk dengan baik,” kata mantan guru SMP Negeri 01 Tekung.

Sedangkan kata Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Jatiroto, Imron, yang menyampaikan bahwa film ini sangat luar biasa. Sebagai aspirasi kepada guru-guru dan Kepala Sekolah.

“Dan ini layak dan patut ditonton anak-anak, guru dan juga oleh Kepala Sekolah, apalagi masyarakat umum,” ujarnya.

Dari SMP Negeri 4 Candipuro, Yuwono mengutarakan jika film AATS ini sangat bagus, sangat menginspirasi anak-anak. Sehingga bisa tumbuh rasa kekanak-kanakannya, artinya lugu dan menginspirasi sekali.
Begitu pula dengan Ida Yulia, Kepala Sekolah SDN Kunir Kidul 04, dirinya menyatakan kalau ini sangat menginspirasi, sangat bagus sekali.
“Kami ingin film-film seperti ini hadir di Indonesia, bagi anak kita. Karena dengan dunia maya seperti ini, ada rasa takut anak-anak itu melihat tonton yang negatif. Harus ada film Ayu-Ayu yang lainnya. Saya menghimbau, anak-anak kita bisa menonton, diprogramkan bisa per kecamatan, atau dkelolah seperti apa,” ungkapnya.

Dari SD Al Ikhlas, Puji Lestari pun mengatakan kalau film ini sangat menginspirasi dan sangat mengedukasi pendidikan karaketr anak-anak, tidak hanya di sekolah saja, Dengan melalui dunia film seperti ini lebih kontektual lebih mengena, dan layak ditonoton anak-anak.

Baca Juga :  Apes, Hidup Pria Ini Berakhir di Dalam Sumur

“Nilai edukasi karekaternya engena, pesan morl banyak, seusianya, perlu ada pendampingan guru atau orang tua, aman ditioton anak, mengandung nilai-nilai moralitas dan nilai-nilai luhur. Banyak yang terharu juga, guru-guru banyak tersentuh,” ucapnya.

Yuni dari SD Islam Lumajang, menyampaikan film itu sangat bagus, bisa memotivasi anak-anak usia sekolah, film ini memberikan conoh sikap bisa berbalik, perbuatan yang kurang baik pasti adablasannya.

“Anak seperti ayu harapan semua wali murid dan guru. Semua siswa dapat diajak nonton bareng bersama orang tua,” ungkapnya.

Purwatisari, dari SD Purwosono, kalau film ini sangat bagus, apalagi sebagai Kepala Sekolah, dirinya mengatakan kalau ada tanggap seusia anak sekolah, tidak bolah percaya kepada salah satu anak saja, harus ada pembuktian. Seperti kegiatan Pramuka, mendidik anak-anak, film ini bisa ditonton oleh anak-anak, menimbulkan tingkah laku anak menjadi baik, anak-anak berubag menjadi baik, tidak semena-mena terhadap temannya, keluarga dan lingkungan sekitarnya.

Bambang Hermanto, Kepala Sekolah SDN Merak 03 Padang, film ini sangat mengharukan sekali sampai tidak terasa meneteskan air mata. Sebab di film tersebut ada satu nilai-nilai yang bisa diambil, yaitu saling sikap tolong menolong.
“Dalam PPK itu ada gotong royong, dan itu yang sangat mendukung,” ujarnya.

Eko Ariningsih dari SDN Uranggantung 02, kalau film ini sangat mengharukan, karakter tokoh utama “Ayu” bisa menjadi contoh anak-anak. Patut diteladani, bagus ditonton anak-anak, mudah ditiru, ada sikap saling tolong menolong, mangutamakan keselamatan orang lain.

Tutik, dari SDN Sumberejo, sikap Ayu, patut diteladani, sangat peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Tidak pilih kasih, biarpun dijahati. Wajib ditonton anak-anak.
Sunami, dari SDN Sumberejo 01 Sukodono,mengatakan kalau film ini sangat perlu ditonton anak-anak. Terharu ketika ada peran tokoh Ayu dijahati.

Lilik, dari SDN Barat 01, untuk pendidikan sangat positif sekali. Akan mengajak anak-anak menonton film ini.

Reporter : Fuad
Editor : Amin
Publiser : Marisa