Kota Batu, Suara Indonesia-News.Com – Aliansi Masyarakat Kota Batu ( AMKB ) berencana melakukan aksi damai di penangkaran buaya Junrejo Kota Batu. Selain penangkaran buaya milik Jatim Park group, Aliansi Masyarakat Kota Batu juga akan melakukan klarifikasi kepada Hotel and Resort Jambu Luwuk kawasan Songgoriti Kota Batu.
Aksi terencana tanggal 29/06/2015 pukul 13.00 wib sesuai surat yang di layangkan hari ini, kata Gaib Sampurno juru bicara AMKB di kantornya, 28/06/2015.
Menurutnya, surat dengan nomor 012/AMKB/VI / 2015 dilayangkan kepada DPRD dan pihak Polres Batu sebagai pemberitahuan, perhatian, kerjasama serta permohonan pengawalan oleh pihak kepolisian. Pasalnya, merujuk pada aksi di Kota Batu beberapa waktu lalu bahwa ada intimidasi serta perlawanan dengan kekerasan oleh orang atau kelompok, lembaga, perusahaan yang merasa dirugikan atas aksi tersebut.
Dulu, kata Gaib, perlawanan dengan kekerasan kita terima saat aksi di block office, perlawanan oleh orang yang merasa dirugikan saat itu tidak pernah terungkap siapa sebenarnya dalang perlawanan itu, walau sampai saat ini salah satu aktor yang diduga melakukan kekerasan duduk di kursi panas legislatif Kota Batu.
Selain di block office, kata dia, pengalaman menyedihkan aksi demokrasi di Kota Batu menimpa pada aksi penutupan pembangunan hotel the radja yang menggugat balik koordinator aksi tersebut, pungkasnya.
Alek Yudawan, koordinator aksi AMKB mengatakan, aksi besok adalah kelanjutan tindak lanjut dari hasil RDPU ( rapat dengar pendapat umum) dengan komisi A dan C kota Batu pada hari selasa 16 juni 2015 lalu.
Sebagaimana diketahui, kata dia, RDPU beberapa waktu belum ada tindak lanjut signifikan dari DPRD Kota Batu, pihaknya merasa dilecehkan atas hal tersebut, papar Alek.
Selain ke penangkaran buaya, pihaknya akan menuju Jambu Luwuk. Kami melihat daerah itu merupakan daerah resapan yang mempunyai kemiringan lebih dari 45 derajat.
Keabsahan Amdal jambu luwuk, kata Alek, juga menjadi agenda klarifikasi pihak kami, pasalnya diduga Jambu Luwuk tidak mempunyai Amdal, kalaupun ada bisa dipastikan, kata dia, Amdal tersebut diduga bodong, karena tidak ada kajian strategis pra pembuatan Amdal dimaksud, ” pungkas Alek. ( kurniawan).













