SURABAYA, Jumat (9/2/2019) suaraindonesia-news.com – Bertepatan dengan Hari Pers Nasional (HPN) ke 73, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menyatakan telah menandatangani keputusan pembatalan remisi kepada I Nyoman Susrama, pembunuh jurnalis Radar Bali, AA. Narendra Prabangsa.
Pernyataan Presiden tersebut disampaikannya saat memberikan sambutan pada acara peringatan HPN ke 73 di Surabaya Jawa Timur.
“Jadi setelah mendapatkan masukan-masukan dari masyarakat, terutama para jurnalis kemudian saya perintahkan kepada Dirjen Lapas di Kemenkumham untuk menelaah dan mengkaji mengenai pemberian revisi itu. Kemudian hari Jumat (8/2/2019) telah kembali di meja saya. Sangat jelas sekali sehingga sudah diputuskan dan sudah saya tandatangani. Karena ini menyangkut rasa keadilan masyarakat,” terang Joko Widodo kepada para wartawan.
Menanggapi keputusan pembatalan tersebut, Pemimpin Redaksi Suara Indonesia News, Zaini Amin menyampaikan apresiasinya atas sikap Presiden tersebut dalam memberikan rasa keadilan.
“Ini artinya Negara dalam hal ini Presiden Jokowi sangat menghargai dan berpesan bahwa profesi wartawan sangatlah mulia dan wajib dilindungi,” ucap Zaini.
Dia pun menyebut keputusan Presiden dalam mencabut remisi pembunuh jurnalis tersebut sebagai kado special HPN ke 73.
“Untuk itu siapapun harus menghormati profesi wartawan dan jika ada yang merasa dirugikan bisa menempuhnya melalui mekanisme yang ada, seperti klarifikasi yang sudah jelas tertuang dalam UU Pers,” pesan pria yang dikenal kalem itu. (red)
