Reporter: Rusdi Hanafiah
Langsa-Aceh, Kamis 01/09/2016 (suaraindonesia-news-com) – Keperdulian Pemerintah Kota Langsa terus meningkat dengan berbagai pembangunan, hal ini dilakukan Walikota Langsa Usman Abdullah dan pasangan Wakil Walikota Langsa, Marzuki Hamid, bisa disebut pasangan sosok bapak pembangunan untuk Kota Langsa.
Sebagai bukti yang ditemukan Suaraindonesia-news.com, adanya pembangunan Tegu Simpang Lantas, di persimpangan Gampong Teungoh dan Gampong Blang, Kecamatan Langsa Kota. Kamis (1/8/2016).
“Tegu Simpang Lantas Kota Langsa, sebelum dibangun dengan yang baru, memang sejak dulunya tegu simpang lantas sudah ada, pembangun itu berlambang Kodam Iskandar Muda “Udeep Saree Batee Syahid,” jelasnya.
Pembangun Tegu Simpang Lantas tersebut, dibongkar oleh Pemko Langsa dibangun yang lebih indah lagi seperti bentuk gambar bangunan Tegu Simpang Lantas yang ditemukan wartawan di lokasi pembangunan, memang indah sekali jika bangunan ini selesai dibangun nantinya.
Tegu Simpang Lantas, merupakan satu – satu pintu (gerbang) keluar masuk antara Provinsi Aceh dan Sumatera Utara, hampir selesai dikerjakan oleh rekanan CV Aceh Cremona Construction, melalui Dana Otsus Provinsi Aceh, senilai, 1.255.561.000.- Tahun 2016.
Sesuai petunjuk plank proyek Pembangunan Tegu Simpang Lantas dilokasi pekerjaan, nomor kontrak, 200/SPK/PML/OTSUS/CK/2016. Tanggal kontrak, 14 Juli 2016, tanggal selesai pekerjaan, 14 November 2016 mendatang. Atas nama CV Aceh Cremona Construction.
Sementara Konsultan Supervisi, Yusrizal, berasal dari Konsultan PT. Putra Andespal Perkasa. Provinsi Aceh. yang ditemukan Wartawan dilokasi pekerjaan, menjelaskan bangunan ini kita rancang dengan perubahan baru, seperti lambang.
“Udeep Saree Matee Syahid sebuah lambang kemegahan Kodam Iskandar Muda itu masih ada, lambang itu tidak kita hilangkan,” ujarnya.
Menurut Konsultan pengawas, Yusrizal, Tegu Simpang Lantas, Tegu ini bermotif baru sesuai gambar yang sudah di design oleh Pemko Langsa, di puncak tegu dipasangkan lambang bola dunia, dikelilingi rencong aceh.
“Gambar perjuangan rakyat aceh melawan belanda dan di atas bola dunia tumbuh se kuncup bunga kantil yang merupakan khas aceh,” tutur Yusrizal.
