Pembasmian Tikus Dilahan Pertanian Organik - Suara Indonesia
Example floating
Example floating
Peristiwa

Pembasmian Tikus Dilahan Pertanian Organik

×

Pembasmian Tikus Dilahan Pertanian Organik

Sebarkan artikel ini
IMG 20150326 204815

Suara Indonesia-News.Com, Kota Batu – Ancaman ribuan tikus pada musim panen  padi di Kota Batu direspon positif oleh Dinas Pertanian Kota Batu dan Kodim 0818 Malang, Alhasil, dinas pertanian beserta kelompok tani srimulyo II, dan seluruh anggota Kodim melakukan pembasmian ribuan tikus yang digelar di daerah pendem kec. Junrejo Kota Batu.

Komandan Kodim 0818 Malang. Letkol. Riksani Gumay mengatakan, ” kegiatan ini bagian dari kewajiban anggota TNI AD dalam mendukung program pemerintah tentang penguatan swasembada pangan, ” Ungkapnya disela sela pembasmian tikus di desa pendem Kota Batu. Kamis (26/03/2015).

Baca Juga :  Disbun Propinsi Sodorkan Kwitansi Kosong Saat Musda APTI II Jatim Jember

Dalam hal ini, kata dia,  Kodim membantu  anggota sebanyak lima puluh ( 50)  personil dari beberapa Babinsa yang tergabung di Malang Raya. Kata dia, kegiatan yang dilakukan Pemkot Batu berawal saat banyak keluhan masyarakat tentang lahan tanaman padi miliknya

Keluhan itu, kata dia, seringnya tanaman padi milik masyarakat diserang tikus, tidak hanya satu atau puluhan tikus, saat ini sudah mencapai ratusan hingga ribuan. Maka dari itu, sikap positif kami adalah membantu dinas untuk turut membasmi tikus dengan kegiatan yang diawali dari Desa Pendem Kecamatan Junrejo, selanjutnya, nantinya akan dilanjutkan di daerah Kecamatan Bumiaji dan Kecamatan Batu, ” pungkasnya

Baca Juga :  Jalan Sultan Agung Jember Amblas, Pertokoan Jompo Ambruk

Waktu yang sama Kadistanhut Sugeng Pramono mengatakan,” terkait tikus memang menjadi ancaman serius bagi para petani, maka  kita mengapresiasi dari keluhan petani agar tetap bisa bertahan panennya dan tetap sesuai seperti apa yang diharapkan

Di Kota Batu ini jumlah lahan tersebut mencapai ratusan hektar  bahkan mendekati seribu hektar, kalau disini yang sepuluh (10) hektar adalah milik demlot untuk pertanian organik, dan 5 hektar masih dalam proses menuju pertanian organik, ” pungkasnya. (kurniawan).

Respon (1)

  1. Salut atas upaya kodim tuk bantu para petani. Sdh jadi penyuluh pendamping petani, sekarang ikut juga bantu petani perangi tikus. Kerja nyata bukan ?

Komentar ditutup.