KOTA BATU, Sabtu (15/10/2022) suaraindonesia-news.com – Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Binaraga Fitness Indonesia (PBFI) Provinsi Jawa Timur menggelar Penataran Juri Lisensi Nasional B di Hotel Kusuma Agrowisata, Kota Batu.
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Ketua KONI Jatim, Muhammad Nabil, bersama Ketua Umum PP PBFI, Irwan Alwi dan Ketua Umum PBFI Provinsi Jatim, Raja Siahaan.
Dalam acara itu, Ketua KONI Jatim ini memberikan apresiasi kepada PBFI Provinsi Jatim yang bergerak cepat untuk melengkapi sumber daya manusia.
Sementara Ketua Umum PP PBFI, Irwan Alwi mengatakan, kegiatan tersebut diikuti 27 peserta dari berbagai daerah atau kota dan kabupaten di Jawa Timur hingga luar Jawa Tmur.
“Kegiatan penataran juri itu bertujuan untuk mencetak juri berkwalitas yang nantinya dipersiapkan untuk ajang tingkat Provinsi yang berlisensi Nasional B,” kata Irwan Alwi, Sabtu (15/10).
Menurutnya, PBFI sebagai cabang olahraga yang baru dua tahun lalu berpisah dengan Persatuan Angkat Besi, Angkat Berat dan Binaraga Seluruh Indonesia (PABBSI), PBFI harus bergerak cepat untuk melengkapi sumber daya manusia.
“Penataran ini skupnya nasional, hanya saja penggagasnya Pengprov PBFI Jatim, pesertanya bukan hanya dari Jatim saja tapi ada dari luar provinsi juga,” ungkapnya
“Tujuannya pengembangan sumber daya manusia perwasitan khususnya di Jatim, karena Jatim merupakan provinsi yang menjadi barometer binaraga fitness ada di sini,” ujar Irwan Alwi menambahkan.
Irwan juga bercerita, dimana dulu Jawa Timur mempunyai satu wasit nasional yang sering bertugas di PON. Namun saat ini yang bersangkutan telah pindah ke Kalimantan.
Berkaitan dengan hal tersebut maka dilaksanakanlah penataran ini untuk menambah jumlah juri yang akan bertugas di setiap kejuaraan.
Juri yang memiliki lisensi B ini, menurut Alwi, bisa bertugas dalam kejuaraan yang berskala Provinsi, seperti Kejurda, Kejurprov, Porprov maupun Porda. Di Jawa Timur ini, menurut Alwi, idealnya memiliki 30 juri berlisensi B.
“Karena setiap kejuaraan minimal membutuhkan sembilan orang juri yang bertugas,” paparnya.
Pihaknya menuturkan, jika sebenarnya tidak ada kendala dalam peningkatan SDM juri ini. Dimana, minimnya jumlah juri yang ada disebabkan karena baru dua tahun PBFI berpisah dengan PABSSI.
Hal senada dikemukakan oleh Raja Sihaan Ketua Umum PBFI Jatim. Dia mengatakan, bahwa penataran ini dilaksanakan untuk menyiapkan SDM di Provinsi Jatim agar bisa menjadi juri dalam PON tahun 2024 mendatang.
“Hanya juri berlisensi nasional A yang boleh bertugas di PON, karena itu, kita persiapkan SDM juri berlisensi B terlebih dahulu, minimal 30 persen lah, nanti yang bisa mendapatkan lisensi A,”ujar Raja.
Penataran ini, menurut Raja, akan dilaksanakan selama dua hari. Seluruh materi akan diberikan oleh pemateri langsung dari Pengurus Pusat
Reporter : Adi Wiyono
Editor : M Hendra E
Publisher : Nurul Anam