Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
PendidikanRegional

Pasien Covid-19 Sudah Bisa Terapi Plasma Konvalesen di Jember

Avatar of admin
×

Pasien Covid-19 Sudah Bisa Terapi Plasma Konvalesen di Jember

Sebarkan artikel ini
IMG 20210107 165448
Direktur RSD. dr. Soebandi, dr. Hendro Soelistijono, MM. M.Kes (kiri) dan Ketua PMI Cabang Jember, EA  Zaenal Marzuki, SH. MH menandatangani kerjasama pelayanan Terapi Plasma Konvalesen. (Foto: Guntur Rahmatullah).

JEMBER, Kamis (7/1/2021) suaraindonesia-news.com – Kabar gembira di awal tahun 2021, PMI Cabang Jember dan RSD. dr. Soebandi Jember menjalin kerjasama pelayanan Terapi Plasma Konvalesen, Kamis (7/1).

Ini artinya warga Kabupaten Jember dan sekitarnya yang terjangkit Covid-19 dengan kondisi berat, mempunyai harapan baru untuk sembuh.

Terapi Plasma Konvalesen adalah terapi plasma darah dari orang yang sudah sembuh Covid-19, karena darahnya mengandung antibodi terhadap infeksi virus Covid-19.

Terapi Plasma Konvalesen ini diberikan pada pasien Covid-19 dengan kondisi berat, kritis, gagal nafas ataupun untuk menterapi pasien-pasien Covid-19 dengan gangguan organ.

Baca Juga :  Bawa Sabu 1.728,60 Gram, Warga Aceh Utara Di Boyong Sat Res Narkoba Polres Langsa

“Kerjasama pelayanan plasma konvalesen ini menyikapi kondisi pandemi Covid-19 yang butuh keseriusan penanganan. Untuk itu, PMI Cabang Jember dan RSD dr. Soebandi berkolaborasi untuk memproduksi plasma konvalesen,” ungkap Ketua PMI Cabang Jember, EA Zaenal Marzuki.

Zaenal juga mengatakan, pemenuhan plasma konvalesen sesuai dengan Tupoksi PMI sebagaimana amanat UU No 1 Tahun 2018.

Sementara itu, dr. Dudung Ari Rusli Kepala UDD PMI Kabupaten Jember menjelaskan donor penyintas ini nantinya akan diambil plasma darah di dalam tubuhnya dan diperiksa, hingga hasilnya akan diberikan kepada pasien Covid-19 yang sedang terinfeksi dengan gejala sedang hingga berat.

Baca Juga :  Edukasi Masyarakat Cegah Covid-19, Bupati Pamekasan Resmikan Starting Distancing Pengendara

Mengenai syarat untuk donor plasma darah untuk keperluan plasma konvalesen Covid-19, diutamakan laki-laki.

“Jika perempuan, yang belum pernah hamil, karena jika sudah pernah hamil maka dalam plasma darahnya akan mengandung antibodi yang cukup beresiko jika ditransfusikan ke orang lain,” kata Dudung.

Kemudian sehat dan dibuktikan dengan hasil laboratorium.

“Bebas dari infeksi virus corona, atau telah sembuh minimal selama 14 hari.  Bebas dari virus, parasit atau patogen lain berpotensi bisa ditransmisikan melalui darah, memiliki antibodi yang cukup tinggi,” pungkas Dudung.

Reporter : Guntur Rahmatullah
Editor : Redaksi
Publisher : Syaiful