Pasien ASKES Golongan 3 Tak Terima Haknya, RSUD Gunungsitoli Kibuli Pasien - Suara Indonesia
Example floating
Example floating
PendidikanPeristiwa

Pasien ASKES Golongan 3 Tak Terima Haknya, RSUD Gunungsitoli Kibuli Pasien

×

Pasien ASKES Golongan 3 Tak Terima Haknya, RSUD Gunungsitoli Kibuli Pasien

Sebarkan artikel ini
IMG 20161127 WA0004

Reporter: T2g

Gunungsitoli, Minggu (27/11/2016) suaraindonesia-news.com – Pasien peserta ASKES Golongan 3 yang seharusnya menerima haknya dirawat di ruangan kelas 1 tidak menerima haknya.

Yang lebih tragis lagi pasien yang menderita penyakit darah tinggi tersebut menuturkan kalau dirinya di bohongi oleh pihak RSUD.

“Saya dirawat di rumah sakit ini sejak Jumat, 25 Nopember dan sampai saat ini saya masih di rawat di ruangan kelas 2 padahal saya harusnya dirawat di kelas 1, sebenarnya itu bukan masalah tapi yang membuat saya kecewa kemarin saat saya baru masuk RS dijanjikan kalau nanti ada ruangan kelas 1 yang kosong saya pasti dipindahkan,” tutur salah satu pasien yang namanya tidak mau di sebut karena hawatir tidak dilayani dengan baik oleh pihak RS karena menceritakan hal ini kepada media, Minggu (27/11).

Baca Juga :  Bayi yang Lahir Dari Ibu Positif Covid-19 Di RSUD Gunungsitoli Negatif Covid-19, Berikut Penjelasan dr. Hotman Purba

Namun menurutnya, yang terjadi hanyalah kebohongan karena kemarin Sabtu sekitar jam 16.00 wib ada satu ruangan kelas 1 yang kosong, namun ia tidak dipindah, justru kata dia pasien yang baru masuk yang ditempatkan di ruangan tersebut.

Lanjutnya, saya juga menyesali pelayanan BPJS Cabang Gunungsitoli yang hanya diam tanpa mengontrol hak hak kami sebagai pasien yang harus mendapatkan haknya.

Baca Juga :  Polsek Sumberasih Gowes Bersama Kampanye Budaya Pakai Masker Kepada Warga

dr. Erwin petugas dari BPJS yang bertugas di RSUD saat di konfirmasi hanya berkata kita usahakan dan coba sampaikan keluhan ke pihak RSUD.

Saat kita konfirmasi ke pihak petugas Handling Complain RSUD melalui telepon dianya hanya mengatakan coba kasih tau saya data pasiennya.

Wartawan yang menelpon justru bertanya apa tugas dari bapak hingga data pasien ditanya ke wartawan, aneh.