Reporter: Yuni/Yati
Bogor, suaraindonesia-news.com – Acara buka bersama dan santunan anak yatim yang di gelar di halaman Balai Kota Bogor, Sabtu (18/06/2016) yang di adakan bersama beberapa Himpunan Ikatan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia yang dihadiri oleh Walikota Bogor Bima Arya, Baznas Kota Bogor dan PKK dengan acara santunan anak yatim sungguhlah baik.
Namun sangat disayangkan beberapa wartawan mingguan di Kota Bogor yang merasa sangat kecewa dengan prilaku tembang pilih yang dilakukan panitia, sebab panitia membedakan antara wartawan mingguan dan harian yang hadir pada acara tersebut ketika menujukan Id card dan verifikasi kepada beberapa wartawan mingguan.
Menurut Ketua bidang etika jurnalis PWRI Kota Bogor Ii Saprilah, bahwa santunan di Balaikota Bogor menuai kekecewaan dari wartawan mingguan.
“Ini jelas ada perbedaan yang dilakukan Panitia terhadap wartawan Mingguan” ujar Ii.
Menurutnya, wartawan mingguan dibedakan dengan wartawan harian, jelas ini melanggar UU Pers no 40 tahun 1999 dan UU Kip tahun 2008.
Ii juga merasa heran kenapa wartawan mingguan selalu diragukan loyalitas, kredibilitas dan kuantitasnya, padahal tidak sedikit wartawan mingguan punya website dan setiap hari selalu update dan menyuguhkan berita-berita yang membangun dan memberikan informasi yang aktual.
“Saya berharap kedepan tidak terulang lagi hal seperti ini,”pungkasnya.
