Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Berita UtamaPeristiwaTeknologi

Nelayan Desak DKP Abdya Segera Bangun Pabrik Es Kapasitas Besar

Avatar of admin
×

Nelayan Desak DKP Abdya Segera Bangun Pabrik Es Kapasitas Besar

Sebarkan artikel ini
IMG 20170425 162056

Reporter : Nazli md

Abdya, Selasa (25/4/2017) suaraindonesia-news.com – Para nelayan di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mendesak pemerintah melalui Dinias Keluatan dan Perikanan (DKP) setempat untuk segera mendirikan pabrik es berkapasitas besar. Desakn itu dikarenakan saat ini para nelatan masih sering menggalami kekosonggan es batu.

Salah seorang nelayan Abass (41) mengatakan, kapasitas Pabrik Es yang beroperasi saat ini yang berlokasi di PPI sudah tidak layak lagi. Ditambah, kapasitasnya sangat kecil yakni hanya mampu menghasilkan es sebanyak 30 ton perhari.

“Hasil 30 ton sehari itu sangat tidak mencukupi apalagi ketika musin ikan tiba kebutuhan Es balok sangat diperlukan oleh nelayan,” tegas Abass.

Baca Juga :  Sebagai Bentuk Penghargaan, Pemakaman Almarhum Pelda Muchammad Bahrul Dilaksanakan Secara Militer

Abass melanjutkan, saat ini selain kapasitas yang kurang, pabrik es milik pemerintah itu juga sudah tidak beroperasi.

“Saat ini terpaksa para nelayan mendatangkan es balok dari luar kabupaten,”sebutnya.

Untuk itu, dirinya dan masyarakat nelayan lainnya sangat mengharapkan pemerintah dapat membangun pabrik es dengan kapasitas besar dan mampu beroperasi 24 jam.

Menanggapi masalah tersebut, Kepala DKP Abdya, Muklis MD melalui Kepala UPTD PPI Ujung Serangga, Ari Gunawan SP kepada awak media mengakui, pihaknya sudah mengajukan permohonan untuk membangun Kastorit sebagai tempat pembekuan ikan.

“Kita telah mengajukan proposal ke Provinsi dan tembusan Kementrian untuk pembuatan Kastorit yang diharapkan dapat mengawetkan ikan-ikan nelayan,” sebut Ari.

Baca Juga :  Ketua KIP Aceh Timur Ditangkap Polisi Sumut Bawa "SS"

Diakui Ari, saat ini dengan kapasitas 30 ton, pabrik es memang belum mencukupi untuk seluruh nelayan Abdya.

“Saat ini kita membutuhkan paling tidak kapasitas pabrik es sebesar 60 ton baru dapat mencukupi kebutuhan nelayan,” terangnya.

Terkait dengan kekosongan es, Ari menyebutkan, kekosongan itu dikarenakan dalam sepekan terakhir banyaknya libur panjang, yang mengakibatkan bahan baku Amoniak terhambat dikirim dari Medan.

“Insya Allah Kamis depan es balok untuk para nelayan itu akan tersedia kembali,” pungkas Ari.