SUMENEP, Rabu (26/03) suaraindonesia-news.ckm – Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui PT Sumekar sukses menyelenggarakan Program Mudik Gratis 2025 bagi masyarakat kepulauan. Pelayaran terakhir jurusan Kalianget–Sapeken menggunakan KMP Dharma Bahari Sumekar III resmi berakhir pada Selasa (25/3), menandai berakhirnya rangkaian mudik gratis ke Pulau Sapeken yang dimulai sejak 21 Maret 2025.
Meski sempat mengalami penundaan keberangkatan, pelayaran terakhir tetap berlangsung aman dan lancar. Kapal yang dijadwalkan berlayar pukul 17.00 WIB baru bertolak dari Pelabuhan Kalianget sekitar pukul 21.30 WIB karena lonjakan jumlah penumpang dan barang yang dibawa.
Menurut Tarto Saifullah, Pengawas Satuan Pelayanan (Wasatpel) Pelabuhan Penyeberangan Kalianget, keterlambatan terjadi karena masyarakat membawa banyak barang kebutuhan pokok menjelang Hari Raya.
“Terjadi pemadatan karena ini adalah pelayaran terakhir ke Sapeken. Proses bongkar muat pun membutuhkan waktu lebih lama dari biasanya,” jelasnya.
Faktor lain yang menyebabkan keterlambatan adalah keterlibatan sementara KMP Dharma Bahari Sumekar III ke Pelabuhan Jangkar selama dua hari guna membantu mengurai kepadatan penumpang di rute Jangkar–Raas. Kebijakan ini diambil agar semua warga tetap terangkut dan bisa merayakan Idul Fitri di kampung halaman.
Sejak 21 Maret 2025, program Mudik Gratis telah menggelar empat pelayaran ke Sapeken, yakni pada tanggal 21, 22, 23, dan 25 Maret. Tiga pelayaran pertama berjalan lancar, sementara pelayaran terakhir mengalami lonjakan penumpang.
Selain ke Sapeken, mudik gratis laut juga menjangkau berbagai pulau lainnya seperti Masalembu, Karamian, Kangean, Sapudi, Raas, dan Pagerungan. Kapal-kapal lain seperti KM Sabuk Nusantara 51, 91, dan 74 turut mendukung mobilitas warga kepulauan, dengan layanan mudik gratis yang berlangsung hingga 29 Maret 2025.
Direktur Operasional PT Sumekar Line, Imam Molyadi, menegaskan bahwa pihaknya selalu mengutamakan keselamatan dan kenyamanan penumpang.
“Kami bersyukur bisa melayani masyarakat yang ingin merayakan Lebaran di pulau. Ke depan, kami akan terus meningkatkan kualitas layanan transportasi laut,” ungkapnya.
Sebagai kabupaten dengan 126 pulau, Sumenep memiliki tantangan geografis yang menjadikan konektivitas laut sangat krusial. Dengan program mudik gratis ini, pemerintah daerah semakin mempertegas komitmennya dalam mendekatkan pelayanan dan mendukung mobilitas warga kepulauan.
Arus balik Lebaran pun dipersiapkan dengan cermat agar perjalanan kembali ke daratan berlangsung tertib, aman, dan nyaman. Program ini menjadi bukti nyata perhatian Pemkab Sumenep terhadap kebutuhan transportasi masyarakatnya, khususnya yang tinggal di wilayah kepulauan.