Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
RegionalSosial Budaya

Mengenal Lebaran Ketupat Masyarakat Madura

Avatar of admin
×

Mengenal Lebaran Ketupat Masyarakat Madura

Sebarkan artikel ini
IMG 20220509 104443
K. Muzakki saat memimpin Do'a di acara perayaan lebaran Ketupat yang merupakan salah satu tokoh agama di Desa Karangnangka, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur.

SUMENEP, Senin (9/5/2022) suaraindonesia-news.com – Masyarakat Madura Umumnya khususnya Kabupaten Sumenep merayakan tiga kali lebaran dalam setahun.

Tiga lebaran yang dikenal dalam setahun tersebut diantaranya; Lebaran Idul Fitri, Lebaran ketupat yang dirayakan 7 hari setelah Lebaran Idul Fitri dan Lebaran Idul Adha (Tellasan Rajeh).

Lebaran ketupat yang selalu dirayakan oleh masyarakat Madura khususnya Sumenep merupakan kegiatan turun temurun dan bukan bagian dari ritual keagamaan.

Tellasan Topak orang Madura menyebutnya ada sejak Kerajaan Islam Jawa menduduki pulau Madura, kegiatan tersebut wujud dari rasa syukur karena sudah menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh dan dilanjutkan dengan puasa Syawal.

Kyai Muzakki tokoh agama di Desa Karangnangka, Rubaru menjelaskan bahwa Tellasan Topak menjadi momentum Silaturahmi saling berkunjung bagi yang belum melakukannya saat Hari Raya Idul Fitri.

Baca Juga :  Bupati Tanjab Barat Sampaikan Visi Pembangunan 2025 - 2030 Dirapat Paripurna DPRD

Lebih lanjut K. Muzakki menjelaskan bahwa tradisi yang di lakukan saat Tellasan Topak ini hampir sama dengan Perayaan Hari Raya Idul Fitri.

“Berbagi rizki dengan tetangga
yaitu saling berbagi rejeki kepada tetangga saling berkunjung dan menyantap bersama masakan yang sudah di siapkan,” terangnya. Senin (9/5/2022).

Perayaan hari raya Ketupat bermacam-macam, mulai dari ziarah ke makam, tapi lebih banyak dikerjakan di Masjid atau Musholla selayaknya pengajian umum, diawali dengan tausiyah, sampai doa bersama berharap dan memohon kepada Sang pencipta alam semesta agar diberikan keselamatan dunia dan akhirat.

Seperti yang dilakukan oleh masyarakat Desa Karangnangka, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, semua makanan yang berbentuk ketupat dibawa ke Masjid dan di santap secara bersama-bersama.

Baca Juga :  Akses Jalan Lumajang-Malang Tertutup Longsor, Polisi Himbau Lintasi Jalur Alternatif Curah Kobokan

Hal yang unik dari lebaran ketupat yang membedakan dengan Lebaran Idul Fitri, saat Tellasan Topak/Ketopak semua makanan yang tersaji berbasis Ketupat makanan dari bahan beras dicampur air secukupnya dan dimasak dengan dibungkus janur (daun Kelapa) atau daun Pisang.

Suasanapun bernuansa Ketupatan, ada yang sengaja menghias rumah dengan pernak pernik ketupat.

Sementara para Ibu rumah tangga sibuk menyiapkan berbagai kuliner yang pas di santap dengan Ketupat seperti aneka Opor Ayam/Daging, Soto, Mie Ketupat/Lontong, Kaldu dan Rujak Cingur Ketupat/Lontong.

Reporter : Sudirman
Editor : Redaksi
Publisher : Ipul