Bogor, suaraindonesia-news.com – Beberapa hari yang lalu berlangsung sebuah workshop yang diikuti oleh para pelaku UKM di Kota Bogor. Pada workshop itu para peserta diberi penjelasan tentang apa dan bagaimana kondisi kegiatan usaha small business di Amerika Serikat. Informasi itu disampaikan langsung oleh narasumber dari Amerika Serikat.
Kegiatan tersebut bertujuan mendorong para pelaku UKM di Kota Bogor untuk tergerak berbisnis dengan mitra bisnis di Amerika. Ada banyak peluang yang sebetulnya bisa dimanfaatkan oleh para pengusaha Kota Bogor, karena Amerika masih merupakan sebuah pasar potensial bagi berbagai jenis produk dari Indonesia.
Dengan kata lain, workshop itu merupakan salah satu usaha yang dilakukan Pemerintah Kota Bogor untuk menginspirasi serta mendorong para pelaku UKM Kota Bogor, mau mencoba merintis atau mengembangkan kegiatan ekspor beragam komoditi ke Amerika.
Kita tahu, kegiatan usaha yang dilakukan oleh para pelaku UKM sebetulnya adalah salah satu kekuatan ekonomi yang nyata di dalam pertumbuhan perekonomian nasional. Sebab pernah terbukti pada krisis moneter yang kemudian menjadi krisis ekonomi sejak tahun 1998, kegiatan UKM adalah kegiatan usaha yang tidak terkena pengaruhnya.
Jadi pantas dan memang seharusnya kalau UKM terus didorong mengembangkan kegiatan usahanya, supaya UKM bisa menjadi tulang punggung perekonomian nasional yang benar-benar tangguh.
Memanfaatkan Sister City
Workshop itu sendiri sebetulnya merupakan sebuah kegiatan yang mengisi kerjasama sister city yang selama ini telah terjalin antara Kota Bogor dengan Saint Louis di Amerika. Kerjasama itu dijalin sejak akhir tahun 2005. Dimulai ketika ditandatangani MOU Kerjasama Sister City antara Pemerintah Kota Bogor dengan Saint Louis County, di Missouri Amerika Serikat pada 12 September 2005 di Saint Louis. MOU itu ditandangani Walikota Bogor, Diani Budiarto dan Saint Louis County Executive, Charlie A Dooley.
Kerjasama antara kedua kota itu difasilitasi oleh Kementrian Luar Negeri RI sebagai bagian dari usaha memaknai hubungan kerjasama yang terjalin di antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Amerika Serikat.
Sayangnya sampai dengan tahun 2013, belum banyak aktivitas yang memaknai kerjasama sister city tersebut. Kecuali berbagai penjajakan yang aktif dilakukan Saint Louis dengan mendatangkan beberapa pihak ke Bogor. Mereka menjajaki kerjasama bidang perdagangan, pariwisata, agribisnis dan juga pendidikan.
Di bidang pendidikan saat ini kerjasama tersebut sudah diwujudkan melalui program sister school antara University of Missouri – Saint Louis (UMSL) dengan SMA Regina Pacis dan SMA Negeri I Kota Bogor. Program sister school merupakan kelanjutan dari kedatangan Director of International Studies UMSL, Prof. Joel Glassman pada tahun 2007 lalu.
Kerjasama itu diwujudkan dalam bentuk pemberian keringanan biaya oleh UMSL kepada para pelajar SMA Regina Pacis dan SMA Negeri I Kota Bogor yang akan kuliah di UMSL.
Bentuk keringanan biaya dimaksud adalah pemberian residence rate yang artinya, biaya kuliah disamakan dengan biaya yang dikeluarkan oleh warga setempat, atau beasiswa 70% off dari tarif international student. Jadi bagi siswa SMA Regina Pacis atau SMA Negeri I Kota Bolgor yang berminat kuliah di UMSL, cukup membayar 30% dari international studet rate yang ditetapkan oleh mereka.
Diharapkan kerjasama riil seperti itu bisa merambah ke berbagai bidang lain, supaya kerjasama Sister City Kota Bogor dan Saint Louis bisa benar-benar bermakna. Artinya bisa memberikan manfaat bagi kehidupan warga masyarakat di kedua kota tersebut.
Bagi Anda yang tertarik dan berminat untuk menjajaki pemanfaatan kerjasama sister city ini, bisa mengaksses informasi tentang hal itu pada Blog Sister City Cooperation Bogor-St Louis melalui website www.kotabogor.go.id klik partnership, Bogor-St Louis. Selamat mencoba!
Reporter : (Adv-Iran G Hasibuan)