Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Berita

MCW Tuding Pemkot Batu Tidak Cermat Lakukan Distribusi Anggaran

Avatar of admin
×

MCW Tuding Pemkot Batu Tidak Cermat Lakukan Distribusi Anggaran

Sebarkan artikel ini
MCW saat jumpa pers dengan wartawan
MCW saat jumpa pers dengan wartawan

Reporter: Adi wiyono

KOTA BATU, Kamis (18/5/2017) suaraindonesia-news.com – Malang Corruption Watch (MCW) menuding Pemkot Batu tidak cermat dalam melakukan distribusi anggaran, Penyusunan APBD Kota Batu 2017 disinyalir telah mengabaikan asas keadilan dan pemanfaatan terhadap masyarakat.

Atha Nursasi Kepala Divisi Advokasi MCW, mengatakan, pada komposisi belanja TA 2017, Pemkot lebih mengutamakan biaya internal pemerintah daripada belanja kebutuhan masyarakatnya. Komposisi belanja daerah yang keliru ini berimbas pada kurangnya anggaran yang diberikan di sektor pendidikan. MCW berpatokan.

“Dalam Perda Kota Batu nomor 17 tahun 2013, tentang Sistem Penyelenggaraan Pendidikan. di pasal 52 dikatakan bahwa dana pendidikan dari Pemerintah Daerah yang dialokasikan dalam APBD minimal 20 persen di luar gaji pendidik dan biaya pendidikan kedinasan,”ujar Atha, Kamis (18/5/2017).

Baca Juga :  Bupati Sumenep Pastikan Isu Jual Beli Jabatan Tidak ada Dilingkungan ASN

Dalam APBD 2017 yang nilainya mencapai Rp 800 milyar lebih, katanya, anggaran pendidikan seharusnya mendapatkan jatah sekitar Rp 160 milyar. Namun ternyata, tahun ini sektor pendidikan khususnya di belanja langsungnya hanya mendapatkan jatah Rp 36,2 miliar.

“Ini menunjukkan bahwa belanja kebutuhan wajib bagi masyrakat semakin dikurangi hanya semata-mata untuk memenuhi hasrat kepentingan internal pemerintah,”ungkapnya Atha.

Dan atas tidak adanya asas keadilan dan pemanfaatan untuk masyarakat, MCW menilai ada beberapa anggaran APBD Kota Batu yang berpotensi bermasalah. Pertama, pengadaan mebelair di Perkantoran Terpadu atau Block office (BO) Batu senilai Rp35 miliar. Kedua, taman BO senilai Rp 10,2 miliar, dan TPA Tlekung senilai Rp 13 miliar.

Baca Juga :  Kawasan Jln H Ilyas Semrawut, Satpol PP Abdya Kembali Tertipkan Pedangang

“Ketiga anggaran di atas hanya untuk memenuhi hasrat kenyamanan dan kemewahan saja. Adapun khusus TPA Tlekung, sampai saat ini masih bergantung dan tidak ada kejelasan terkait keberlanjutan pembangunannya,”jelas Atha.

Atas temuan ini maka MCW menuntut agar Pemkot harus lebih cermat dalam pengelolaan APBD sehingga tidak terjadi lagi degradasi pendapatan. Selain itu, Pemkot harus lebih selektif dalam membagi komposisi anggaran belanja sehingga tidak terjadi perselisihan yang besar antara belanja tidak langsung dan belanja langsung.