KOTA BATU, Senin (30/7/2018) suaraindonesia-news.com – Malang Corruption Watch (MCW) menyebut tiga nama calon Sekretaris Daerah (Sekda) yang ikut dalam kontek lelang jabatan masih jaug dari harapan, mereka masih belum mampu memenuhi syarat moralitas dan integritas. Tiga nama yang dimaksud MCW adalah Zadim Efesiensi (Kepala Dinas BKD), M. Chori (Kepala Dinas Bappeda), Eko Suhartono (Kepala Dinas Perpustakaan).
Arta Badan Pekerja MCW saat ditemui di Alun-alun kota Batu, Senin (30/72018) siang mengatkan mestinya dalam lelang jabatan memperoleh figure-figur yang berkompeten dan memiliki integritas yang tinggi dan adil dalam setiap kebijakan, namun tiga nama yang lolos lelang jabatan belum mampu memenuhi syarat moralitas dan integritas.
“Contoh, salah satu dari tiga calon sekda kota Batu, Zadim Efesiensi sebelumnya pernah diperiksa sebagai saksi dalam dugaan suap proyek meubelair Pemkot Batu APBD 2017 dan ia juga bersikap tidak tegas dan tebang pilih terhadap penagihan tunggakan pajak yang nilainya miliiaran rupiah,” Kata Arta.
Menurutnya, Selain Zadim, juga M. Chori (Kepala Dinas Bappeda) selama menjabat pada dinas Bappeda pernah terlibat dalam masalah dugaan pengadaan cetak buku fiktif tahun anggaran 2016 dilingkungan Bappeda. Dan Eko Suhartono (Kepala Dinas Perpustakaan) yang sebelumnya menjabat kepala Dinsosnaker.
Selama menjabat, Eko belum belum mampu menciptakan pemerataan sosial, hingga tahun 2015 kota Batu masih memiliki penduduk miskin sebanyak 6.277 orang.
“Berdasarkan track record masing-masing maka dapat dikatakan ketiga calon sekda belum mampu memenuhi syarat moralitas dan integritas, yang tentu wajib dimiliki oleh pemimpin sekretariat daerah” ungkapnya.
Mengingat, posisi sekda memiliki peran penting dalam menentukan arah dan tujuan penyelenggaraan pemerintahan daerah, maka siapapun yang terpilih dari ketiga calon diatas menjadi tanggungjawab pemerintah Kota Batu untuk memonitoring kinerja dan berbagai tindakannya secara massif.
“Di lain sisi, calon yang terpilih juga diharapkan dapat bersikap tegas atas tugas dan tanggungjawabnya. Setidaknya, bersikap tegas dan tidak boleh diintervensi oleh siapapun termasuk Walikota dalam konteks perencanaan dan implementasi program kebijakan pembangunan,” Kata Arta.
Sementara Wakil Walikota Batu Punjul Santoso mengatakan lelang jabatan Sekda kota Batu itu dilakukan secara tranparan dan terbuka, selanjutnya tiga nama yang lolos seleksi administrasi dan uji kompeten adalah orang-orang yang memiliki integritas tinggi, professional dan memiliki loyalitas yang sangat bagus.
“Tiga orang itu sudah dipilih Walikota hasilnya diserahkan Gubernur untuk dimitaikan persetujuan. Karena proses dari pencalonan Sekda secara administrasi dari kementrian pusat sudah distujui, bahwa itu sah menghasilkan tiga orang,” Kata Punjul.
Lanjutnya, tinggal tiga orang itu yang memlih walikota dan wakilnya. Inisialnya ada tiga calon. Persurat sudah disampaikan ke Gubernur Jawa Timur Soekarwo, tinggal Gubernur mengklarifikasi.
“Mengapa Walikota memilih yang ini, setelah itu disetujui, Gubernur tinggal mengontak bagian hukum pemerintah propinsi Jawa timur, Setelah selesai SK Gubernur, baru kita melakukn pelantikan, dari yang terpilih nanti dia professional, paham terhadap tupoksi sebagai Sekda,” imbuh Punjul.
Orang yang terpilih, kata Punjul, dia harus loyal terhadap pimpinannya , loyal terhadap pekerjaan, diperintah pagi, siang, malam harus siap, karena jabatan Sekda adalah jabatan tertinggi di ASN.
“Siapapun menginginkan hal itu, ia harus berani mengambil keputusan, seyampang kepentingan itu betul untuk korp maupun pemerintah daerah,” pungkasnya.
Reporter : Adi Wiyono
Editor : Amin
Publisher : Imam
