PATI, Rabu (15/12/21) suaraindonesia-news.com – Maraknya pinjaman online (pinjol) yang tidak jelas dan investasi bodong yang menimbulkan kerugian, masyarakat diminta lebih berhati – hati dan selektif dalam memilih lembaga keuangan / perbankan.
Hal itu disampaikan Bupati Pati, Haryanto, pada acara Gebyar Undian Tamades PT BPR BKK Pati (Perseroda) di Pendopo Kabupaten Pati, Rabu (15/12/21).
Acara juga dihadiri Wakil Bupati Saiful Arifin, Sekda Jumani, Dirut BPR BKK Pati dan pejabat Provinsi Jawa Tengah.
“Masyarakat agar tidak tergoda dengan pinjaman online yang tidak jelas. Juga investasi bodong yang mengiming – imingi bunga tinggi, akhirnya dana investasi hilang. Masyarakat harus bisa memilah dan memilih mana lembaga yang bisa dipertanggung-jawabkan”, kata bupati.
Haryanto mengungkapkan, meski BPR BKK Pati pernah mengalami degradasi dalam rentang 2014 sampai 2018, akhirnya bisa keluar dan bangkit hingga kembali mendapat kepercayaan masyarakat.
“Buktinya, banyak masyarakat yang menabung dengan jumlah tidak sedikit, 325 milyar rupiah. Kreditnya malah lebih rendah, ada 200-an milyar. Ini bukti bahwa pengelolaan BKK sehat”, ungkapnya.
Disaat persaingan dunia perbankan semakin ketat ini, lanjut bupati, bila bank dikelola secara baik, maka kepercayaan masyarakat akan terus meningkat.
Dalam kesempatan itu, disalurkan Corporate Social Responsibility (CSR) BKK Pati kepada Desa Sumbersari Kecamatan Kayen, Komunitas Selawe Desa Sirahan Kecamatan Cluwak, Yayasan Pasrah Desa Kuniran Kecamatan Batangan, Ponpes Al-Khidmah Desa Muktiharjo Kecamatan Margorejo dan Panti Asuhan Putri Aisyiyah Jauharotul Imamah Pati.
Juga dilakukan undian berhadiah sepeda motor bagi nasabah BKK Pati.
Reporter : Usman
Editor : Redaksi
Publisher : Syaiful