Jember, Suara Indonesia-News.Com-Untuk memperkuat bukti penyidikan dalam kasus tindak pidana pembunuhan yang terjadi di Wilayah Hukum Polres Jember,pihak Kepolisian dari Mapolda Jatim, bersama Tim Forensik Bidang Kedokteran Dan Kesehatan{Biddokkes} akhirnya membongkar Makam Heru Susanto (19), yang terletak di Dusun Kedunglengkong, Desa Menampu, Kecamatan Gumukmas Kamis (7/5).
Heru yang di temukan sudah titak bernyawa,oleh seorang pemulung di pesisir Pantai Pancer, tepatnya di Desa Mojosari, Kecamatan Puger 24 Maret 2014 silam. Saat itu, tubuh korban ditemukan bersimbah darah dengan luka bacok di kepala, pinggang dan bagian paha.
Dari keterangan keluarga, pembongkaran makam ini di lakukan,karena keluarga korban pembunuhan meneruskan laporan ke Polda Jatim, setelah perkembangan kasus pembunuhan itu dinilai lamban. Menurut ibu korban, Nipah’’ selama 9 bulan terakhir keluarganya terus berjuang demi mendapatkan keadilan agar pelaku pembunuhan anak semata wayangnya tersebut segera tertangkap.
Perjuangan keluarga korban pun berujung penuh harapan,yang pada akhirnya Mapolda Jatim, mendatangkan Tim Forensik Biddokkes Polda Jatim yang di pimpin oleh dr. Bambang Widyatmoko SPF. Tim Forensik membongkar kuburan dimana Heru Susanto dimakamkan. Kemudian, Tim forensik membawa sisa jasad korban yang sudah hancur untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Pemeriksaan akan memperjelas penyebab kematian korban untuk kepentingan penyelidikan. Kemudian, setelah mendapatkan jenazah korban, Tim Forensik meninggalkan lokasi sekitar pukul 13.00 Wib. “Kami akan membawa jasad korban untuk pemeriksaan detail dan intensif agar penyebab terjadinya korban meninggal lebih jelas lagi. Selain itu, juga untuk melengkapi bukti-bukti yang kurang,” ujar dr. Bambang Widyatmoko SPF, Ketua Tim Forensik Biddokkes Polda Jatim.
Pantauan wartawan dilokasi pembongkaran terlihat, kerumunan warga tampak memadati jalur yang memasuki area makam. Untuk mengantisipasi warga yang penasaran, polisi memasang garis kuning bertuliskan Police Line agar warga yang melihat tak mendekat dan mengganggu proses pembongkaran kuburan itu. “saya hanya penasaran dan ingin melihat proses pembongkaran makam,” kata Samsul, warga setempat. (dik/ruz-fwlm).