NIAS, Selasa (24/04/2018) suaraindonesia-news.com – Sulitnya keluarga Gadieli Mendrofa (54) menjalani hidup karena memiliki keterbatasan (keterbelakangan mental) membuat Tim Reaksi Cepat Perlindungan Anak (TRC PA) tergerak hati untuk meringankan beban sesama.
Gadieli Mendrofa, istri dari Rutima Mendrofa (50) serta kedua orang anak mereka Fahela Mendrofa (15) dan Erlin Hepy Mendrofa (13) hidup dibawah garis kemiskinan. Pasalnya keluarga ini tinggal di daerah yang sulit untuk dijangkau dengan ukuran rumah berkisar 2 (dua) kali 3 (tiga) meter.
Saat dijumpai di rumah Kepala Desa Hilizia Lauru, Kecamatan Hiliserangkai, Kabupaten Nias keluarga ini tidak dapat berkata banyak.
Mewakili Kepala Desa Hilizia Lauru, Kaur Pemerintah Desa Epianus Mendrofa menceritakan kehidupan yang dijalani salah satu warganya.
“Perminggunya mereka hanya dapat menyadap karet sebanyak 1 (satu) sampai 2 (dua) kg dan terkadang menjadi kuli angkut kayu dengan upah 5.000 (lima ribu),” ungkap Epianus. Selasa (24/04).
Pada kesempatan tersebut, Epianus Mendrofa juga berterimakasih kepada TRC PA yang sudah turut peduli dengan warga Desa Hilizia Lauru.
“Kami atas nama Pemerintah Desa Hilizia Lauru berterimakasih kepada TRC PA dan berharap lembaga sosial ini bisa menjadi jawaban serta dapat membawa perubahan,” ucapnya.
Dari informasi yang dihimpun awak media ini, keluarga Gadieli Mendrofa belum pernah mendapatkan bantuan sosial berupa Raskin, KIS dan PKH.
Bahkan yang lebih tragis lagi anak Gadieli Mendrofa tidak sekolah dengan berbagai alasan yang ada.
Reporter : Albert
Editor : Amin
Publisher : Imam