Sampang, Suara Indonesia-News.Com –Ketidakjelasan rincian penggunaan anggaran dana Bantuan Sosial (Bansos), bagi calon jamaah haji (CJH) tahun 2014 di Kabupaten Sampang, menjadi sorotan kalangan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Sebab, mereka menilai dana Bansos selama ini menjadi ladang penyalahgunaan anggaran secara besar–besaran.
Nur Hasan, aktivis LSM Lumbung Informasi Rakyat (LiRA) Kabupaten Sampang, menuturkan pelaksanaan Bansos pada tahun 2013 lalu, ditengarai diwarnai adanya oknum-oknum tertentu yang melakukan kongkalikong dalam program CJH.
Sebab, kegiatan yang tidak pernah terduga menjadi sangat rentan dilakukan aksi penyalahgunaan anggaran di luar konteks aturan yang berlaku.
“Saya minta pada pihak terkait, untuk lebih jelas dalam menggunakan alokasi anggaran, proses pelaksanaan program Bansos, sehingga CJH tahun 2014 dapat menikmati bantuan itu dengan semestinya. Dan juga tidak ada lagi oknum yang akan bermain di balik pelaksanaan CJH,” tegasnya, kemarin.
Secara terpisah, Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Sampang, Malik Amrullah, dengan tegas membantah bahwa Bansos merupakan ladang untuk mencari keuntungan. Dijelaskan, anggaran bantuan kegiatan Bansos saat ini dialokasikan sesuai dengan kebutuhan CJH.
“Minggu kemarin kepastian jumlah CJH untuk tahun ini sebanyak 400 orang, dana yang dianggarkan sebesar Rp 429 juta, disesuaikan dengan jumlah data CJH yang diterima dari Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sampang,” terang Malik.
Masih menurut Malik, sebelumnya kami menganggarkan Rp 600 juta, untuk 750 CJH. Jadi, sisanya kami kembalikan lagi ke Badan Anggaran Keuangan (BAK) sebagai dana Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) LKPJ APBD 2013. (luluk)
