Reporter : Nor/Luk
Sampang, Rabu 12/110/2016 (suaraindonesia-news.com) – Dalam satu bulan ini, wilayah Kecamatan Kota Sampang Kabupaten Sampang, enam kali terendam banjir luapan sungai Kemuning. Banjir pertama selama tiga hari Kabupaten Sampang tenggelam oleh banjir yaitu, Minggu (25/9/2016) sampai Selasa (27/9/2016).
Saat ini, banjir kembali menghantam Kota Sampang sejak Senin (10/10/2016) sampai Rabu (12/10/2016) Kecamatan Kota Sampang masih terendam banjir. Bahkan terjangan banjir di hari ketiga ini lebih besar dan wilayah terdampak banjir semakin meluas.
Pantauan dilapagan, banjir hari ketiga kali ini lebih besar sehingga menenggelamkan ribuan rumah warga. Luapan banjir dengan volume air yang lebih besar terjadi Rabu (12/10/2016) pukul 05.00 WIB. Pada pukul 07.00 WIB sampai saat ini terjangan banjir tak terbendung dan meninggi hingga menenggelamkan kota Sampang.
Tak pelak, hantaman bencana banjir yang datang bertubi-tubi selama enam kali ini membuat masyarakat Sampang yang terdampak banjir kelimpungan dan sengsara.
Sebab, ekonomi masyarakat lumpuh total karena tidak dapat beraktivitas.
Parahnya lagi, banyak warga yang kelaparan karena bantuan nasi bungkus tidak dapat menjangkau lokasi banjir yang cukup parah.
“Sudah tiga hari ini kami tidak mendapat bantuan sama sekali dari Pemkab Sampang. Sehingga kami kelaparan karena tidak ada yang untuk dimakan,” terang Ibu Hosnul, yang rumahnya berada di Kajuk Barat dekat dengan aliran sungai Kali Kemuning, kemarin.
Untuk itu, Husnul berharap pada Pemkab Sampang, agar bantuan untuk para korban bsnjir harus adil dan merata pada seluruh masyarakat yang terdampak banjir. Baik yang lokasi banjirnya parah atau tidak.
“Seharusnya bantuan banjir itu di fokuskan pada masyarakat yang lokasi terdampak banjirnya parah. Karena kami benar-benar kelaparan dan sangat membutuhkan bantuan,” tandasnya.
Ungkapan senada juga dilontarkan warga yang berada di kampung Glugur dalam Jl Bahagia Sampang, mengaku tidak mendapat bantuan sama sekali.
“Walau pun ada bantuan tidak nyampek ke dalam kampung yang lokasi banjirnya cukup parah,” terang Lala warga Glugur dalam, kemarin.
Hal senada juga dilontarkan Maula, warga Jl Delima kampung Pandhiyan, yang lokasi terdampak banjirnya cukup parah.
Menurutnya, dari hari pertama banjir tidak ada bantuan dari Pemkab Sampang yang menyentuh ke lokasi yang terdampak banjir cukup parah seperti di kampung Pandhiyan Jl Delima Sampang.
Ungkapan senada juga dilontarkan Srihartatik warga kampung Pandhiyan yang daerahnya terdampak banjir cukup parah mengaku selama terjadi bencana banjir tidak pernah mendapatkan bantuan dari Pemkab Sampang.
“Kami kelaparan mas selama tiga hari banjir. Kami disini setiap terjadi bencana banjir tidak pernah mendapatkan bantuan nasi bungkus, sehingga masyarakat kelaparan,” terangnya sedih.