ACEH TIMUR, Rabu (14/4/2021) suaraindonesia-news.com – Sejumlah 163 KK warga Desa Panton Rayeuk T, Kecamatan Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur, selama 5 hari bertahan di kamp pengungsian karena takut terpapar gas beracun dari kegiatan flaring PT. Medco E&P Malaka yang menyebabkan puluhan warga keracunan gas dan harus dirawat di Rumah Sakit (RS). Hari ini Rabu 14/04 sudah kembali pulang ke rumah masing-masing setelah dinyatakan kondisi udara sudah normal.
Setelah adanya kesepakatan antara pihak Perusahaan dengan masyarakat yang dimediasi oleh Pengusaha asal Banda Alam H. Sulaiman (Tole) terhadap beberapa point tuntutan warga diantaranya pihak perusahaan membayar biaya kompensasi dan memastikan kondisi udara sudah normal dan steril dari gas H2S.
Selanjutnya perwakilan masyarakat yang terdiri dari Kepala Desa Samsul Bahri, Panglima Sagoe Pahlawan, anggota DPRK M.Yahya Ys dan unsur media telah meninjau langsung kelokasi produksi dan pembakaran gas sebagai salah satu point tuntutan warga
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan di lokasi sumur AS-11, AS-9, AS-12 dan desa Panton Rayeuk T oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Aceh Timur didampingi PT Medco E&P Malaka (Medco E&P), tidak ada lagi bau yang diduga dari asap suar kegiatan pemeliharaan sumur AS-11 di Blok A, Aceh. Dari hasil pengukuran kualitas udara di desa tersebut pada Senin (12/4), tidak ditemukan bau gas dan parameter SO2, H2S, dan CH4 terbaca Nol atau normal di udara. Mengacu pada hasil survey ini, Warga Desa Panton Rayeuk T, Banda Alam Aceh Timur telah pulang ke rumah pada Rabu (14/4) dibantu oleh pekerja Medco E&P dan aparat terkait.
“Medco E&P akan tetap memonitor kondisi sekitar sumur dan pemukiman masyarakat secara berkala. Perusahaan juga terus mendampingi warga, baik yang sudah kembali ke rumah maupun yang masih di rumah sakit. Saat ini, salah satu pasien di RSUZA Banda Aceh dan beberapa warga lain di RS Zubir Mahmud telah diperbolehkan pulang,” terangnya.
Sementara beberapa warga masih mendapatkan perawatan ringan.
“Perusahaan berterima kasih atas dukungan dari semua pihak dan masyarakat sehingga kejadian ini dapat teratasi dengan baik,” ujar VP Relations & Security PT Medco E&P Indonesia Arif Rinaldi.
Reporter : Masri
Editor : Redaksi
Publisher : Syaiful