Reporter: Ipul
Tidore Malut, suaraindonesia-news.com – Saluran irigasi primer yang jebol, dan hingga kini belum diperbaiki, mendapat respon dari DPRD Kota Tidore Kepulauan (Tikep).
Ketua Komisi III DPRD Tikep Ratna Namsa, kepada suara indonesia, news Kamis (15/12) mendesak Pemkot Tikep segera turun tangan, karena saluran primer irigasi itu, adalah sumber air yang dibutuhkan petani. Karena ini musim hujan, Pemkot dalam hal ini dinas terkait diminta segera turun tangan.
Menurutnya, jebolnya tanggul pada irigasi primer itu, karena kurangnya pengawasan, maupun koordinasi yang matang. Sejak pekerjaan irigasi tersebut dilaksanakan 2013 silam.
” Persoalan ini harus segera dipecahkan dengan memperbaiki tanggul. Harus secepatnya dilakukan,” kata Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
Sementara Kepala Dinas PU Kota Tikep M. Ade Soleman saat dikonfirmasi menjelaskan pihaknya juga belum lama ini melakukan pengawasan di kali laka yang menyalurkan air ke saluran irigasi tersebut.
Untuk informasi tanggul irigasi primer yang jebol ini, pihaknya sudah mengutus anak buahnya turun ke lokasi. Jika benar tanggulnya jebol, pihaknya segera turun tangan. Dijelaskan persoalan air meluap itu, memang terjadi di kali laka, yang mengalirkan air ke saluran irigasi itu.
Namun katanya selama ini, di kali laka itu, belum semua dilakukan normalisasi air kali. Sehingga kedalaman saluran air kali itu menjadi dangkal, karena dipenuhi material tanah.
“Kalau hujan, biasanya air meluap hingga membanjiri sejumlah desa di sekitar kali itu,” terangnya. Untuk menormalisasi kali laka Pemkot Tikep rencana membangunnya di 2017 mendatang. Untuk saluran irigasi yang dibangun sejak 2013 silam itu, dibangun oleh Balai Sumberdaya Air maupun Pemerintah Kota Tikep. “Jika jebol kita akan berupaya untuk mengatasinya,” ujarnya.

