Kangean, Suara Indonesia-News.Com – Sebagai pijakan utama untuk memaksimalkan pelayanan rawat inap disetiap Puskesmas adalah kesadaran diri untuk bekerja tanpa harus menunggu perintah atasan, serta menjadikannya kerangka acuan terkait peraturan Bupati yang harus dilaksanakan oleh komponen yang berada dibawah naungan Dinas Kesehatan.
Hal ini disampaikan Fahmi Rafik, Kepala Ruang Rawat Inap Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Arjasa, Kangean, Sumenep, Madura, Jawa Timur saat ditemui wartawan media ini diruang kerjanya, Senin (7/9/15).
Menurutnya, seorang perawat ataupun bidan, dimanapun dia berada sudah selayaknya harus melaksanakan tugas sesuai fungsi dan perannya sebagai seorang tenaga keperawatan.
Fahmi Rafik juga menyampaikan bahwa puskesmas Kecamatan Arjasa selalu siap melayani pasien dengan baik dan maksimal, utamanya pada pasien rawat inap.
“Alhamdulillah Puskesmas Arjasa sudah jauh lebih baik dari tahun-tahun kemarin, artinya fasilitas untuk klasifikasi puskesmas sudah memadai,”Katanya.
Dijelaskan, dari sisi dokter telah memiliki 5 dokter umum dan tenaga keperawatan, untuk rawat inap sebanyak 16 orang, kemudian disisi ruangan sudah sangat memadai, ada ruangan untuk anak-anak, ruangan untuk ibu nifas (bersalin), dan ruangan untuk isolasi 4 ruang, yakni ruang diare, kusta, titanes, dan lain-lain, ulasnya.
“Ruangan untuk laki-laki dan perempuan sudah kita bedakan, jadi puskesmas kecamatan arjasa selalu mengacu pada peraturan Bupati bahwa seluruh pelayanan dasar itu harus digratiskan dan itu sudah kita lakukan,” ungkapnya.
Ditanya soal persyaratan apa saja yang harus dibawa keluarga pasien untuk mendapatkan pelayanan gratis, dirinya menjelaskan bahwa untuk rawat jalan cukup hanya membawa foto copy KTP dan keterangan domisili dari desa, sedangkan untuk rawat inap hanya membawa SPM, BPJS, foto copy KK serta foto copy KTP.
Lebih lanjut dikatakan bahwa yang sangat dibutuhkan oleh puskesmas kecamatan arjasa adalah alat transportasi laut, karena menurutnya tidak jarang di jumpai dari sekian banyak pasien yang akan dirujuk ke rumah sakit sumenep itu jenis penyakitnya berbeda-beda, disitu ada pasien yang kritis, tentunya kita masih harus menyesuaikan dengan jadwal keberangkatan kapal menuju sumenep.
“Andaikan ada transportasi sendiri, kita tidak perlu menunggu jadwal kapal lagi, jadi harapan kami kedepan bagaimana ada perhatian dari pemerintah pusat maupun daerah terkait transportasi laut tersebut”, harapnya.
Sementara Kepala Upt Puskesmas Arjasa H.Musaid saat dikonfirmasi, membenarkan bahwa transportasi laut itu sangat dibutuhkan oleh puskesmas arjasa, bahkan dirinya pun mengakui sudah satu tahun telah melakukan upaya dalam hal ini membuat proposal terkait transportasi laut, namun sampai saat ini masih belum ada respon dari pemerintah. (Hariyanto).