Reporter : Inro
JAMBI, Kamis (6/4/2017) suaraindonesia-news.com – Gubernur Jambi, H. Zumi Zola Zulkifli, S.TP, MA menerima kunjungan dari Perusahaan Jepang, Shinko Teknik Indonesia, bertempat di Rumah Dinas Gubernur Jambi, Kamis (6/4/2017).
Dikatakan Zumi Zola, Pemprov Jambi karena keterbatasam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), melakukan pembangunan di daerah tidak bisa hanya dilakukan dengan pembiayaan APBD, tetapi juga dengan melalui investasi ke daerah.
“Kita harus bekerjasama dengan investor dalam melakukan pembangunan, oleh karena itu saya selalu mempromosikan Jambi ditingkat nasional dan ditingkat internasional dalam segala sektor”, ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut, Pemprov Jambi menjajaki kerjasama pengelolaan limbah, baik limbah medis, limbah sawit, dan limbah/sampah rumah tangga.
Ditambahkannya, pertemuan dengan perusahaan Jepang tersebut membicarakan masalah pengolahan limbah terkait sampah medis yang sangat dikeluhkan masyarakat dan limbah dari sawit yang mengeluarkan bau tidak sedap, menyebabkan keresahan masyarakat.
“Ada 3 (tiga) peluang dalam mengolah limbah yaitu pengolahan sampah rumah tangga, limbah medis dari rumah sakit, dan limbah sawit dari perusahaan, berupa tandan buah kosong yang dijadikan untuk bahan bakar dan pupuk,” terangnya.
Dijelaskannya, bentuk kerjasama dari Pemerintah Provinsi Jambi yang akan dilakukan dengan investor adalah dengan menyediakan lahan untuk pembangunan pabrik yang sesuai dengan perizinan.
“Jangan sampai dengan pembangunan pabrik mengakibatkan masyarakat menjadi terganggu,” tegasnya.
Sementara itu Perwakilan Shinko Teknik Indonesia, Dr.Eng. Bayu Indrawan menjelaskan, pengolahan limbah dengan memanfaatkan sampah menjadi energi biomassa sangat membantu dalam mengatasi permasalahan sampah, dengan mengkonversikan limbah menjadi bahan bakar padat dan cair, dan semua limbah sampah dapat diproses kecuali limbah besi dan kaca.
Lebih lanjut, Bayu mengatakan, pengolahan limbah ini telah dilakukan di Summareccon Tangerang, dari pengolahan limbah yang telah dilakukan, dapat menampung 50 ton per hari dengan kapasitas 100 ton per hari. Limbah cair yang dihasilkan mencapai 2.000 liter per hari, dimana hasil limbah cair tersebut setara dengan solar atau premium.
“Pengolahan limbah medis juga telah dilakukan di Bandung yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT. Jasa Medist dengan menampung 1 ton sampah medis perhari,” kata Bayu.
Bayu mengharapkan, Provinsi Jambi bisa bekerjasama dalam pengolahan limbah medis untuk menghasilkan energi biomassa, melalui pengolahan limbah medis, rumah sakit tidak perlu repot lagi mencari tempat pembuangan limbah medis.
“Wilayah Sumatera belum ada yang mengolah limbah medis ini, diharapkan Provinsi Jambi menjadi pertama yang mengolah limbah medis ini,” terang Bayu.