Reporter: Mustain
Trenggalek, Senin (29/11/2019) suaraindonesia-news.com – Jalan nasional yang menghubungkan Kabupaten Trenggalek dengan Kabupaten Ponorogo di kilometer 16, Desa Nglinggis, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur yang tertutup longsor material sehingga arus lalu lintas dari dua daerah itu macet total.
Akibat kejadian tersebut semenjak hari minggu (27/11) siang akses sudah bisa dibuka setelah terjadi longsor sebelumnya. Tapi sore kembali terputus karena terjadi longsor susulan.
Kapolsek Tugu IPTU Bambang Purwanto, SH, MH yang berada di lokasi kejadian sejak pagi Selasa (29/11/2016) saat dihubungi suaraindonesia-news.com mengatakan, Kendati tidak menimbulkan korban jiwa karena Lokasi longsor yang jauh dari pemukiman, anggota Kami tetap selalu siaga dan berjaga di tempat Lokasi kejadian.
“Longsor yang telah terjadi kesekian kali di titik yang sama dalam dua pekan terakhir itu menyebabkan antrian kendaraan menumpuk dari dua arah,” katanya.
Masih kata Kapolsek Tugu, Sebagian kendaraan akhirnya memilih jalur memutar dengan jarak tempuh lebih jauh atau melewati jalan-jalan desa yang terjal dan sulit akibat longsor tersebut, hingga Sabtu (26/11/2016) malam bahkan Minggu pagi.
Anggota terus siaga memantau dan mengatur lalu lintas di jalur rawan longsor tersebut dengan dibantu jajaran koramil setempat.
“Dan saya menghimbau kepada para Pengendara, alangkah baiknya mengambil jalur arah kediri daripada terjebak kemacetan yang justru akan menambah beban biaya yang lebih tinggi,” ujarnya.
Ia menceritakan, pada peristiwa longsor di titik yang sama sebelumnya ia terpaksa mengambil keputusan sepihak dengan memerintahkan operator alat berat untuk bertugas meski sedang libur karena pihak terkait tidak kunjung melakukan tindakan darurat penanggulangan bencana.
“Itu operator sedang libur dan pulang kampung terpaksa saya panggil kembali kerena tidak ada operator lain siap. sementara Pihak terkait tidak kunjung ada tindakan.
Saat ini, alat berat yang disiagakan ada tiga unit yang terdiri atas buldozer dan eksavator, namun apabila sampai Malam nanti cuaca tidak memungkinkan atau hujan kembali turun, longsor pasti akan terjadi, karena kondisi Tebing yang sangat rawan longsor.
“Kondisi ini dipicu oleh kemiringan tebing yang ekstrim serta curah hujan yang cukup tinggi,” pungkas IPTU Bambang Purwanto, SH. MH.













