Reporter: Ipul
Ternat Malut, Jumat (27/1/2017) suaraindonesia-news.com – Kapal SAR 237 Pandudewata secara resmi mulai beroperasi di wilayah Maluku Utara (Malut). Setelah diresmikan oleh Kepala Badan SAR Nasional (Kabasarnas) Marsekal Madya TNI F.H.B.
Soelistyo bersama Gubenur Malut KH. Abdul Ghani Kasuba, yang dipusatkan Pelabuhan Ahmad Yani Ternate, Kamis (26/01).
Gubernur dalam sambutanya mengucapkan terima kasih kepada Kabasarnas yang telah memenuhi permohonan Pemprov Maluku Utara saat menghadiri Hari Ulang Tahun BASARNAS di Jakarta beberapa waktu lalu.
“Terima kasih pak jenderal dan Ibu dari hasil pertemuan dalam Hari Ulang Tahun Basarnas di Jakarta, saya ketemu beliau dan memohon agar kita punya kapal yang bagus di Ternate. Dan Alhammdullilah beliau mendengar dan hari ini kita sama-sama meresmikan kapalnya. saya sangat bergembira dan ini sangat luar biasa pada kita hari ini di Maluku utara,” katanya.
Gubernur menyebutkan sangat tepat sekali Malut dapatkan bantuan Kapal SAR 237 Pandudewata yang sudah pernah digunakan dibeberapa-beberapa kejadian yang ada di Ternate walaupun belum diresmikan.
“Karena memang Badan SAR sudah memberikan dan berkiprah banyak khususnya kami yang ada di Maluku Utara ini, terima kasih kepada seluruh anggota Badan SAR yang berada di provinsi Malut ini,” tukasnya.
Gubernur juga menambahkan dengan banyaknya kerawanan yang terjadi di daerah, maka Basarnas selain diluar tugas yang mulia untuk operasi kemanusiaan. Juga dapat membantu TNI Angkatan Laut dan Pol air dalam menindak illegal fishing yang masih terjadi disekitar pulau yang kurang lebih 800 pulau di Malut maupun di pintu-pintu masuk dari luar negeri terkait adanya penyelundupan Narkoba.
”Saya kira Basarnas juga sangat penting membantu aparat keamanan di pulau-pulau yang terjadi penyelundupan Narkoba di Maluku utara, karena ini waktu saya bertemu dengan Kemenkopolhukam kita bicarakan tentang pencegahan masuknya Narkoba di Maluku utara,” tandasnya.
Sementara itu, Kabasarnas Marsekal Madya TNI F.H.B.Soelistyo berharap semua dapat mengerti atau mengetahui bahwa kalau ada terjadinya suatu kejadian disuatu wilayah contoh di Maluku utara sebenarnya kekuatan Basarnas bukan cuma Kantor SAR Ternate, tetapi ada Kantor SAR diregion yang sama. Sebab konsep operasi Basarnas kalau ada pekerjaan yang berat bukan dikerjakan sendiri oleh kantor SAR setempat, akan tetapi juga kemudian dibantu oleh kantor SAR-kantor SAR yang ada diregion contohnya region III yang tediri dari kantor SAR Makasar, Palu, Gorontalo, Manado, Kendari dan Sorong serta Malut sendiri.
“Karena rakyat kita yang membutuhkan pertolongan itu bisa kita sambut dengan kinerja kita bersama-sama kemudian bisa menghasilkan walupun hidup dan mati itu Tuhan yang menentukan tetapi kita coba untuk memberikan pelayanan yang terbaik bersama-bersama,” ujarnya.