Kadis Pendidikan Kota Batu, Himbau Pihak Sekolah, Wali Murid dan Siswa Agar Tidam Membeli Jajan Sembarangan - Suara Indonesia
Example floating
Example floating
Pendidikan

Kadis Pendidikan Kota Batu, Himbau Pihak Sekolah, Wali Murid dan Siswa Agar Tidam Membeli Jajan Sembarangan

×

Kadis Pendidikan Kota Batu, Himbau Pihak Sekolah, Wali Murid dan Siswa Agar Tidam Membeli Jajan Sembarangan

Sebarkan artikel ini
IMG 20150210 194809
Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu, Dra Hj Mistin, Mpd

Suara Indonesia-News.Com – Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu, Dra Hj Mistin, Mpd, menghimbau kepada pihak sekolah, orangtua wali murid dan siswa, tidak membeli jajan sembarangan. Apalagi makanan instan yang menggunakan bahan saos. Selasa (10/02/2015).

Hal itu diungkapkan seiring adanya ratusan siswa SD di Tasikmalaya yang keracunan seusai konsumsi makanan saos

Menurutnya, “Ini penting diperhatikan agar tidak ada korban di Kota  Batu. Dan  masalah ini sedang dibahas dengan Dinkes kemarin”.

Baca Juga :  Seluruh Personel Polres Pamekasan Dirapid Test Antigen, Hasil Negatif

Kendati kasus itu belum diketahui pasti tetapi, tetapi kata Mistin, kalau melakukan antisipasi itu lebih baik. Setidaknya para orang tua ataupun guru agar melakakukan pengawasan untuk sementara menghindari makanan yang berbahan saos.

Alasannya, hasil pantauan dilapangan, saat ini banyak makanan yang dijual di sekolah yang menggunakan saos. Seperti bakso, burger, cilok dan sebagainya. Bahkan para pembeli ini kecenderungan memilih saos yang merah saat mengkonsumsi makanan tersebut.

Rasanya tidak puas kalau makan bakso tanpa saos,” tandasnya, biasanya, lanjut mistin, sudah kebiasaan  kalau saosnya banyak mereka puas,” pungkasnya

Baca Juga :  Di Kota Bogor, Berbagai Bantuan Isoman dan Warga Terdampak Covid-19 Terus Mengalir

” betul, rasanya sesuatu banget jika makan makanan khas ini memakai saos,” kata salah satu pembeli bakso di sekitar SD di kelurahan Ngaglik Batu, kemarin.

Seperti diketahui, di Kota Tasikmalaya ada korban keracunan makanan bersaus. Sampai Jumat (6/2), korban keracunan menjadi 117 orang dari sebelumnya sebanyak 64 orang. ( kurniawan)