REMBANG, Selasa (31/12/2019) suaraindonesia-news.com – Terkait infrastruktur ramah difabel di Kabupaten Rembang dirasa belum tersentuh, hal ini diungkapkan Saras, perwakilan dari Disabilitas Multi Karya Rembang (DMKR) di acara Forum Dinamika Pembangunan Kecamatan Rembang kemarin.
Rata – rata tamu undangan yang memadati Pendopo Kecamatan Rembang semuanya duduk di kursi yang telah disediakan panitia, namun terlihat satu orang memakai kursi roda, karena tidak ada akses untuk naik di area pendopo Kecamatan Rembang.
Menurut Saras, terkait infrastruktur hari ini saya harus berpisah dengan teman – teman saya, saya harus di belakang karena tidak bisa naik. hal ini diungkapkan dihadapan Bupati Rembang H. Abdul Hafidz, Wakil Bupati Bayu Andriyanto, Camat Kecamatan Rembang dan tamu undangan yang hadir.
Saras menambahkan, kaum disabilitas di Kabupaten Rembang, belum tersentuh, ia meminta peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) bisa menjadi rutinitas Pemkab Rembang, agar kedepan bisa berkumpul dan bersosialisasi bersama lagi.
“Teman – teman sering tidak berani keluar, karena budaya malu. Saya minta semua Kepala Desa lebih memperhatikan kaum disabilitas yang berada di desanya,” ungkapnya.
Menanggapi hal ini, Bupati Rembang H. Abdul Hafidz mengatakan, pihaknya mengakui untuk saat ini tentang tidak adanya akses untuk kaum disabilitas di Kabupaten Rembang masih belum banyak.
Tetapi kedapan pada tahun 2020 pihaknya akan memberikan bangunan dengan akses disabilitas, Seperti yang telah diberikan di kampus Universitas Diponegoro (Undip) di Rembang.
“Kemarin pak Rektor sampai kaget, memang disabilitas akan kami fasilitasi aksesnya, artinya pihaknya berkomitmen kedepan penyandang disabilitas bisa terfasilitasi disemua perkantoran,” pungkasnya.
Reporter : Minan
Editor : Amin
Publisher : Oca













