SUMENEP, Jumat (20/10/2023) suaraindonesia-news.com – Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Bhakti Sumekar, Sumenep, Madura, Jawa Timur, yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) akan meluncurkan program ATM santri.
Direktur Utama BPRS Bhakti Sumekar Hairil Fajar mengatakan, program ATM santri masih dalam perencanaan namun dipastikan akan diluncurkan jika semuanya sudah siap.
Karena hal tersebut menurutnya membutuhkan kesiapan yang matang terutama dalam Bidang IT (Information Technology) kerena nanti akan menggunakan teknologi.
“Nanti akan diluncurkan jika semuanya sudah siap, dan perihal target dalam rencan kerja kita cantumkan namun bulan apa harus diskusi dulu dengan time IT kita karena berbau teknologi,” katanya saat dikonfirmasi lewat via WhatsApp oleh awak media ini. Jumat (20/10).
Diketahui, sebelumnya BPRS Bhakti Sumekar melakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Sumenep . Rabu (18/10/2023).
Baca Juga: BPRS Bhakti Sumekar Rilis Produk Baru, Bupati Fauzi Apresiasi
Dari acara FGD itu diketahui jumlah Pondok Pesantren (Ponpes) ada 381 dan 48 ribu santri, dan mengaku managemen keuangan sangatlah penting bagi para santri dan kemudahan dalam melakukan transaksi di Pondok Pesantren.
“Nanti kami akan melakukan sosialisasi dan silaturahmi ke Pondok Pesantren,” ujar Hairil Fajar.
Lanjut Hairil Fajar, selain berfungsi sebagai Kartu Santri, juga berfungsi sebagai ATM. Sehingga, saat berbelanja maupun melakukan pembayaran di Pondok Pesantren bisa menggunakan Kartu Santri.
Baca Juga: BPRS Luncurkan Produk Baru, Bupati Sumenep: Produk ini Sangat Bermanfaat
“Kami nanti akan melakukan sosialisasi dan silaturahmi ke pondok pesantren,” terangnya.
Hairil Fajar juga menyatakan, pada saat ini pihaknya masih mempersiapkan laporan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), mulai dari perencanaan hingga keamanan kartu ATM tersebut. Mulai dari Password, dan keamanan Barcode dalam melakukan transaksi.
“Kalau pembuatan kartu santri yang juga bisa menjadi ATM tidak perlu memakan waktu lama, namun koordinasi ke OJK yang cukup memakan waktu lama,” pungkasnya.
Reporter : Ari
Editor : Amin
Publisher : Eka Putri
