BLORA, Jumat (9/5) suaraindonesia-news.com – Jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Blora, Jawa Tengah, mengalami penurunan dalam dua tahun terakhir. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinnaker) Kabupaten Blora, Endro Budi Darmawan, pada Jumat (9/5/2025).
Endro menjelaskan bahwa pada tahun 2023 jumlah PMI asal Blora tercatat sebanyak 199 orang. Sedangkan pada tahun 2024 jumlah tersebut menurun menjadi 150 orang.
“Dari 16 kecamatan di Blora, Kecamatan Todanan mencatatkan jumlah PMI terbanyak dengan 55 orang pada tahun 2023,” ujarnya.
Sementara kecamatan lainnya yang turut menyumbang angka signifikan antara lain Kedungtuban (17 orang), Tunjungan (14 orang), Japah dan Cepu masing-masing 13 orang.
Pada tahun 2024, jumlah tertinggi masih berasal dari Kecamatan Todanan dengan 61 orang. Disusul oleh Cepu (14 orang), Blora Kota (11 orang), serta Japah dan Ngawen masing-masing 9 orang.
Menurut Endro, negara tujuan PMI asal Blora tersebar di berbagai kawasan, seperti Hongkong, Malaysia, Taiwan, Italia, Arab Saudi, Jepang, Aljazair, Korea Selatan, Singapura, Yordania, Polandia, Kuwait, dan Kroasia.
Terkait motivasi keberangkatan, ia menyebutkan bahwa sebagian besar warga bekerja ke luar negeri untuk meningkatkan taraf ekonomi keluarga, mendapatkan penghasilan lebih tinggi, dan karena keterbatasan lapangan pekerjaan di daerah.
“Data calon PMI Blora dari Januari hingga Maret 2025 tercatat sebanyak 32 orang,” katanya.
Dalam kurun dua tahun terakhir, total PMI asal Blora mencapai 349 orang.
Endro juga mengimbau masyarakat agar berhati-hati dalam memilih agen penyalur tenaga kerja.
“Cermati dan pilihlah agen penyalur kerja yang terpercaya sebelum berangkat ke luar negeri. Hal ini penting untuk menghindari risiko penipuan,” pungkasnya.
