Reporter : Nor/Luk
Sampang, Suara Indonesia-News.Com – Kawasan Tertib Lalu Lintas (KTL) disepanjang Jalan Syamsul Arifin Kabupaten Sampang, Madura, dinilai semrawut.
Pasalnya, selain kurangnya kesadaran masyarakat berlalulintas, juga rambu-rambu lalulintas di kawasan tersebut sangat minim. Hal itu terbukti, selama Satlantas Polres Sampang melakukan operasi simpatik, sedikitnya, 67 pelanggar ditilang dan 590 diberikan tegoran.
Rinciannya pelanggar yang ditilang kendaraan roda dua 56 unit, kendaraan roda empat sembilan unit dan kendaraan roda enam dua unit. Sedangkan pengendara yang diberikan teguran menggunakan blanko simpatik 590. Didominasi karena tidak menyalakan lampu utama pada siang hari dan pelanggaran kelengkapan (spion satu).
Kasatlantas Polres Sampang AKP Mala Darlius Nanda Kurniawan menjelaskan, operasi simpatik difokuskan pada pengendara yang masih belum melengkapi tata cara dalam berlalu lintas. Sehingga, pihaknya memberikan tegoran langsung kepada pengendara yang dinilai melanggar.
“Salah satunya helm yang belum di klik, spion satu, belum memasang sabuk pengaman dan tidak menyalakan lampu siang hari pada roda dua,” terangnya, kemarin.
Lanjut Mala, untuk pengendara yang melanggar, tetap dilakukan tindakan tilang. Selain itu, pihaknya juga akan menambah rambu-rambu lalu lintas yang sekiranya masih ada kekurangan.
” Kami juga memfokuskan pada lokasi yang sering terjadi laka lantas,” imbuhnya.
Diakui Kasat Lantas Polres Sampang, jika KTL merupakan lokasi yang semrawut dan biang macet. Salah satunya pada hari pasaran. Sehingga, untuk meminimalisir adanya kesemrawutan pihaknya memfokuskan operasi simpatik pada wilayah KTL disepanjang Syamsul Arifin.
” Untuk meminimalisir pelanggaran kamu fokuskan di KTL. Alhamdulillah setelah operasi simpatik ada perubahan. Kami juga akan menambahkan rambu-rambu lalu lintas dan penerangan jalan dengan berkordinasi dengan beberapa pihak,” pungkasnya.