MANOKWARI, Minggu (23 Juli 2017) Suaraindonesia-news.com – Fenomena sosial saat ini tak dapat Kita pungkiri masih banyak Anak-anak yang harus kehilangan atau melepaskan masa Kanak-kanaknya.
Menanggapi Realita saat ini salah satu Aktifis Anak yang juga Ketua Sobat Bumi Manokwari Maikel Kondologit mengungkapkan keprihatinannya.
“Ada diantara mereka yang dengan terpaksa harus melepas bangku sekolah dan turun tangan ikut membantu kedua orang tuanya bekerja,” terang Maikel. Baca Juga: HUT Adyaksa Ke-57, Kejari Manokwari Lakukan Pemusnahan Narkoba dan Miras
Ada pula anak-anak yang harus merasakan kekerasan yang dilakukan oleh orang-orang disekitarnya bahkan orang tuanya sendiri.
“Yang memprihatinkan lagi adalah bahwa Anak-anak Indonesia mulai kehilangan jatidirinya sebagai Anak-anak, banyak Anak-anak yang ‘dipaksakan’ Dewasa sebelum waktunya,” kata Maikel.
Lanjut Ketua Sobat Bumi Papua Barat ini, banyak Anak-anak terjerumus dalam pergaulan yg salah seperti cium Lem aibon, narkoba, miras, pemcurian dan Jambret.
Kondisi yang memang sangat memprihatinkan namun itulah kenyataan dan realita yang ada.
“Semoga dihari anak nasional 2017, semua pihak dapat bergandengan tangan untuk menyelamatkan anak sebagai generasi penerus,” pungkasnya. (Nehemia)