Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Sosial BudayaTeknologi

Hidup Sebatang Kara, Seorang Kakek di Desa Juluk Sumenep Tinggal di Gubuk Reyot Nyaris Roboh

Avatar of admin
×

Hidup Sebatang Kara, Seorang Kakek di Desa Juluk Sumenep Tinggal di Gubuk Reyot Nyaris Roboh

Sebarkan artikel ini
IMG 20170925 122015
Foto: Kondisi tempat tinggal Pak Addur salah satu warga Dusun Polay, Desa Juluk, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep. (Foto: Jar/SI)

SUMENEP, Senin (25 September 2017) suaraindonesia-news.com – Pak Addur salah satu warga Dusun Polay, Desa Juluk, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, hidup sebatang kara, bahkan dia tinggal di sebuah gubuk reyot yang nyaris roboh.

Bahkan, Addur untuk biaya hidup sehari-hari saja ia harus menanggung pahitnya hidup, dan bekerja keras tanpa mengenal letih.

Baca Juga: Masih Ada Pungli Dalam Program Rutilahu Pemkab Jember

Ia tinggal di gubuk yang sangat kecil dan bahkan tidak layak untuk menjadi tempat tinggal dan jika dimusim penghujan sangat memperihatinkan.

Baca Juga :  Pakar Pertanian Belanda Nilai Petani Indonesia Asal-asalan

Ahc Fajar, salah seorang warga sekitar, menuturkan jika kehidupan kakek Addur itu sangat memprihatinkan dan sangat membutuhkan uluran tangan dermawan terutama dari pemerintah Sumenep.

Baca Juga: Miliki Sabu, Remaja Asal Ambunten Sumenep Ditangkap Polisi

“Kondisi bagunan kakek addur itu sangat memperihatinkan, bahkan untuk makan setiap harinya dia harus bekerja keras meskipun kondisinya yang sudah tua dan sering sakit sakitan,” Jelasnya, Senin (25/9).

Baca Juga :  Perkuat Hubungan Silaturahmi, Anggota Koramil 0826-03 Proppo Laksanakan Giat Komsos dengan Warga Binaan

Fajar berharap ada orang yang mau membantu kakek Addur, sitidaknya beban hidupnya bisa berkurang, dan bisa mendapatkan tempat yang layak untuk tempat tinggalnya.

“Semoga ada yang mau membantu, baik untuk makan setiap harinya atau tempat tinggalnya, khususnya pemerintah kabupaten Sumenep karna kondisinya yang betul-betul sangat memperihatinkan,” tukasnya. (Jar)