Hendak Audiensi, Barma Kecewa Tak Ditemui Bupati Sumenep - Suara Indonesia
Example floating
Example floating
Berita

Hendak Audiensi, Barma Kecewa Tak Ditemui Bupati Sumenep

×

Hendak Audiensi, Barma Kecewa Tak Ditemui Bupati Sumenep

Sebarkan artikel ini
Asisten III Pemkab Sumenep Muhammad Jakfar Saat Menemui Barma
Asisten III Pemkab Sumenep Muhammad Jakfar Saat Menemui Barma, Kamis (8/6/2017) Foto: Mahdi/SI

Reporter: Mahdi

SUMENEP, Kamis (8/6/2017) suaraindonesia-news.com – Barisan Revolusi Mahasiswa (BARMA) Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengaku kecewa terhadap Bupati setempat karena agenda audiensinya kandas.

Barma yang bermaksud melakukan audensi terkait 9 program unggulan Busyro-Fauzi yang tertuang dalam janji politiknya harus pulang dangan tangan kosong.

“Kami kecewa dengan Bupati Sumenep karena tidak bisa menemui mahasiswa yang ingin mempertnyakan 9 program unggulannya,” kata Ketua Barma Sufyan Mahatma, Kamis (8/6/2017).

Versi Barma, 9 program tersebut dianggap tidak jelas. Salah satunya progrma wirausaha muda tahun 2016 hanya menjadi bancakan oknum tertentu.

“Seharusnya Bupati mau menemui kami, agar bisa menjelasakan terkait 9 program unggalan, lebih-lebih program wirausaha muda tahun 2016,” ujarnya kepada beberapa wartawan.

Baca Juga :  Pemilu 2019, KPU Sumenep Tambah 1.915 TPS

Sementara Asisten III Pemkab Sumenep Muhammad Jakfar saat dikomfirmasi mengatakan, jika mahasiswa yang tergabung dalam Barma tidak mau ditemui oleh selain Bupati maka pihaknya mengaku harus mengatur ulang jadwal audiensi.

“Kita atur ulang jadwalnya, sehingga bisa langsung bertemu bapak Bupati,” katanya.

Ditambahkan Jakfar, saat ini Bupati ada acara diluar kota  Sehingga beliau merekomendasikan kepada kami untuk menemuinya.

“Namun mereka tidak mau. Makanya akan kami atur jadwal agar Bupati atau Wakil Bupati bisa menemui mahasiawa,” tandasnya.

Baca Juga :  Pemkab Sumenep Tak Jamin, Gudang Serap Semua Tembakau Petani

Untuk diketahui, 9 program unggulan yang akan dipertanyakan peserta audiensi diantaranya, mengenai peningkatan kualitas pendidik, optimalisasi pelayanan kesehatan gratis, dan mencetak 5000 wirausahawan muda.

Termasuk juga program peningkatan pemberdayaan penyandang maslah kesejahteraan sosial (PMKS), peningkatan dan percepatan infrastujtur wilayah kepulauan, optimalisasi dan revitilisasi pasar tradisional.

Selain itu, peningkatan pengarus utamaan dan perlindungan perempuan dan anak, mewujudkan kota berseri dan desa sejahtera, peningkatan profesionalitas dan inovasi birokrasi juga tak liput dari materi audiensi yang hendak dipertanyakan kepada Bupati setempat.