Harga Bawang Merah Anjlok, Pemerintah Hanya Sebatas Memberi Saran Pada Petani - Suara Indonesia
Example floating
Example floating
Berita UtamaEkonomiRegionalTeknologi

Harga Bawang Merah Anjlok, Pemerintah Hanya Sebatas Memberi Saran Pada Petani

×

Harga Bawang Merah Anjlok, Pemerintah Hanya Sebatas Memberi Saran Pada Petani

Sebarkan artikel ini
jdjj
Direktur Jenderal Holtikultura, Kementerian Pertanian RI, Dr Ir Spudnik Sudjono

KOTA BATU, Kamis (2 Nopember 2017) suaraindonesia-news.com – Pasokan bawang merah dari petani ke pedagang dalam satu bulan terakhir ini terus melimpah, hingga membuat harga bawang merah jatuh pada kisaran Rp 12.000, Akibatnya para petani bawang merah mengalami kerugian hingga jutaan Rupiah.

Direktur Jenderal Holtikultura, Kementerian Pertanian RI, Dr Ir Spudnik Sudjono K mengatakan melimpahnya produksi bawang merah karena situasi dan kondisi yang sangat mendukung hingga petani ramai-ramai menanam bawang merah, sementara pemerintah tidak bisa melarangnya karena tidak ada paying hukumnya.

“Kita tidak bisa melarangnya karena tidak ada ketentuan undang nomor 12 tahun 1992 yang mengatur dan membatasi petani untuk menanam tanaman bawang merah pada waktu tertentu, kita hanya sebatas memberi saran kepada para petani,” kata Spudnik Sudjono saat ditemui usai memberikan materi seminar tentang kebijakan peningkatan Produksi dan menjamin stabilisasiharga bawang merah, di Hotel Orchid Kota Batu, Kamis (2/11/2017) siang.

Baca Juga :  Babinsa Teja Timur Bantu Petani Bajak Sawah untuk Persiapan Musim Tanam

Meski demikian, pihaknya tidak tinggal diam dengan melimpahnya produksi bawang merah, dalam tahun 2017 pemerintah telah mengekport bawang merah sebanyak 6.500 ton, produksi bawang merah dari NTT dan NTB.

“Saya juga mengundang Bulog, Indofood dan industry makanan yang mengunakan bahan baku bawang merah, dan menjualnya ke daerah lain, sebab sebaran bawang merah sekarang ini belum merata secara nasional,” jelasnya.

Baca Juga :  Gugat Hasil Pilkada Deli Serdang, Laporan Gugatan Tim Hukum 03 Diterima MK

Menurutnya produksi berlimpah tidak menjadi masalah, karena itu merupakan nilai keberhasilan petani, namun yang terpenting harus bisa memberikan solusi agar petani tidak merugi.

“Yang terpenting paska panen ada alat pengelolahan, home industry, kemudian pemda harus melakukan pembinaan kepada UMKM paska hasil panen bawang merah, Barang berlimpah atau lebih bagi Dirjen pertanian tidak masalah dari pada kurang,” ungkapnya. (Adi wiyono)